Tingkatkan Hasil Produksi Pertanian, Ketahanan Pangan Bantu Lantai Jemur dan Lumbung Penyimpanan

Sumbawa Barat. PublikOnline – Untuk terus meningkatkan kualitas produksi pertanian, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tahun ini akan memberikan bantuan lumbung padi dan lantai jemur kepada Desa Talonang dan Desa Lemar Lempo Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat.

Bantuan lumbung padi dan lantai jemur ini agar memudahkan petani untuk menjemur dan menyimpan hasil panennya sehingga hasilnya berkualitas serta harganya naik.

“Adanya lantai jemur dan lumbung padi ini akan digunakan petani untuk memaksimalkan penjemuran, sehingga kadar air dari hasil panennya berkurang maksimal dan hasilnya berkualitas,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, di ruang kerjanya, Kamis (20/2/2020).

Produksi gabah kering giling (GKG) padi maupun jagung di KSB cukup banyak. Namun di sisi lain, sarana pendukung pasca panen berupa lantai jemur dan tempat penyimpanan tidak memadai bahkan belum tersedia, hal itulah yang membuat kualitas hasil panen menurun dan harganya rendah.

Sebelumnya pada tahun 2019 Dinas Ketahanan Pangan telah memberikan bantuan lantai jemur dan lumbung penyimpanan kepada Desa Mantar dengan menggunakan Anggaran Perencanaan Belanja Daerah yang mencapai Rp150 juta.

Selain bantuan dari dana APBD, Dinas Ketahanan Pangan juga telah mengusulkan dana bantuan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang telah mempunyai usaha seperti usaha penggilingan padi.

“Pemerintah Provinsi juga akan membantu Gapoktan yang telah mempunyai usaha setiap tahunnya, kami tetap mendata dan memantau Gapoktan yang telah menerima bantuan agar mereka terus berkembang,” katanya.

Ke depan, pemerintah berharap kepada Poktan yang telah dibantu agar dapat berkembang dan menjadi usaha tani yang mandiri dan tidak lagi tergantung pada bantuan semata.

Dinas Ketahanan Pangan juga ingin menerapkan hal yang sama dengan program bantuan Bariri Nelayan yang mengharuskan penerima bantuan menabung 10 persen dari total jumlah bantuan, hal itu bertujuan agar Poktan dapat melatih diri untuk menabung sehingga bantuan bantuan ini dapat berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu