Tiga Warga Sumbawa Barat Lepaskan Diri dari Kemiskinan.

Sumbawa Barat. PublikOnline – Tiga Warga miskin di Sumbawa Barat melepaskan diri status kemiskinan atau sudah tidak lagi menerima dana bantuan warga miskin dari pemerintah yang jumlahnya sekitar Rp9 juta per tahun.

Ketiga warga tersebut adalah Nuna ningsih warga Kelurahan Menala, usaha kios graduasi mandiri tahun 2020, Cahyaningsih Desa Labu Kertasari, usaha budidaya rumput laut masuk dalam graduasi mandiri tahun 2020 dan Neneng Sri Ningsih, warga Kelurahan Menala usaha pasir graduasi mandiri tahun 2019.

Ketiga nya telah menyatakan dirinya mampu mandiri dan bebas dari kemiskinan. Oleh karena itu, Dinas Sosial memberikan apresiasi dan mewisuda ketiganya di Taliwang, Senin (9/3/2020).

Sebelumnya, ketiga warga tersebut adalah Keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang rutin menerima bantuan dari pemerintah. Namun seiring berjalannya waktu, bantuan tersebut membuat mereka berhasil mandiri dan masuk dalam kategori graduasi mandiri.

“Graduasi mandiri adalah keluarnya anggota KPM pada program PKH karena sudah menyatakan dirinya mampu dan tidak lagi menerima dana bantuan yang besarnya tergantung dari banyaknya komponen dalam keluarga tersebut,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Barat, Syaifuddin, di Taliwang,

“Alhamdulillah tiga orang itu telah kami wisuda dan telah menyatakan dirinya mampu, ini salah satu apresiasi pemerintah untuk warga yang mampu melepaskan diri dari kemiskinan,” katanya.

Paling banyak jika empat komponen dalam keluarga ada maka total yang diterima satu kepala keluarga adalah Rp9 juta pertahun per KPM

Syaifudding mengungkapkan, warga yang telah menyatakan dirinya mampu dan keluar dari kemiskinan pada tahun 2019 telah mencapai 83 orang. Jika ditotalkan sejak tahun 2013-2014 hingga saat ini sebanyak 1040 KPM dari total lima ribu KPM.

Selain Graduasi Mandiri, terdapat pula graduasi alami yaitu keluarganya PKM dari program PKH dengan sendirinya karena sudah tidak ada lagi komponen di dalam keluarga tersebut, komponen itu seperti komponen pendidikan atau anak sekolah, ibu hamil, penyandang disabilitas, lanjut usia 70 tahun ke atas.

“Yang telah keluar dari program PKH melalui graduasi alami ini di KSB totalnya 126 KPM pada tahun 2019,” katanya.

Melaluai PKH, pemerintah terus mendorong warga miskin untuk terus berusaha meningkatkan ekonomi dan taraf hidupnya secara mandiri dan lepas dari kelutan kemiskinan.

“Seperti dikatakan Bupati, tidak ada lagi warga di KSB yang tidak bisa makan, tidak ada lagi warga yang tidak punya rumah layak huni dan tidak ada lagi warga yang tidak punya jamban,” jelasnya.


Untuk itu, Disos terus melakukan pendataan dan pembinaan terhadap KPM dengan harapan mereka dapat keluar dari jeratan kemiskinan dan mampu bangkit untuk memeprbaiki taraf hidup dan ekonomi keluarga. MC Sumbawa Barat/feryal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu