Sebar Video Prank Corona, Enam Mahasiswa dan Pegawai Honorer di Sumbawa Diamankan.
Sumbawa, PublikOnline – Enam orang pemuda yang diketahui merupakan mahasiswa dan pegawai honorer pemda diamankan Polres Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), karena memanfaatkan moment mewabahnya virus Corona di sejumlah negara dengan membuat video jahil atau prank bertema Virus Corona.
Enam pemuda itu membuat video yang berjudul ‘Bahaya! Corona masuk Sumbawa – just prank’ dan mengunggahnya di media sosial.
Dalam video tersebut seolah-olah salah satu di antaranya baru pulang dari China dan menularkan virus kepada dua rekan lain yang berada didekatnya. Tiba-tiba ke duanya jatuh ke lantai solah-olah tertular virus.
Video ini seketika viral di media sosial, warga net yang menyaksikan menghujat dan menganggap ini suatu permintaan atau doa.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sumbawa, Inspektur Satu Faisal Afrihadi, di Sumbawa, Senin (9/3/2020) mengatakan, pihaknya langsung melakukan pemanggilan terhadap enam orang itu beserta orang tua mereka untuk memberikan klarifikasi di Mapolres Sumbawa pada Minggu, 8 Maret 2020.
“Kami sudah langsung berkoordinasi dengan Polda untuk men-take down berita ini, agar dapat menjaga ketenangan, kondusivitas masyarakat Pulau Sumbawa khususnya, Indonesia umumnya,” kata Faisal.
Kepada ke-enam pemuda tersebut, pihaknya menerapkan wajib lapor dan Polisi pun menutup media sosial pelaku dan menurunkan video tersebut.
Sementara Kapolres Sumbawa, AKBP Widy Saputra, S.IK., juga meminta masyarakat untuk tidak bermain-main di media sosial dengan menyebarluaskan berita bohong atau hoaks terkait isu Virus Corona.
Menurutnya, isu tentang virus corona sangat rentan di tengah masyarakat yang akan mengganggu keamanan dan kenyamanan warga.
“Jangan bermain tentang hoaks, apalagi dengan memanfaatkan situasi yang ada saat ini. Pelaku hoax akan kami tindak tegas,” kata dia.
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan penyelidikan jika terjadi informasi atau berita bohong di media sosial, jika isu yang disebar tidak benar maka akan dikasih stempel hoaks dan akun tersebut ditake down.
“Kalau pelaku Hoaks masih melakukan penyebaran berita bohong setelah diperingatkan maka kami akan menindaklanjuti secara hokum,” Tutupnya.