Diduga Pembagian Sembako Tidak Transparan di Dompu. Warga Boikot Kantor Lurah dan Jalan.

Dompu – Sejumlah warga di Kelurahan Karijawa Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu melakukan aksi boikot kantor lurah setempat, Kamis (30/4) malam. Aksi itu diduga akibat tidak transparannya pihak kelurahan dalam membagikan sembako JPS Gemilang dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kapolres Dompu, AKBP Syarif Hidayat, S.IK., melalui PS Paur Subbag Humas, Aiptu Hujaifah, di Dompu, mengatakan, dalam aksi itu warga membakar ban dan memblokade jalan sebagai tanda rasa kecewa mereka terhadap pemerintah.

Sejumlah warga mempertanyakan pembagian sembako terhadap warga setempat yang dinilai kurang merata.

“Harusnya sembako JPS gemilang juga diperuntukan bagi kami di posko covid-19 sesuai instruksi Gubernur, tetapi kami tidak mendapatkannya,” protes salah satu warga, Andi, mewakili warga lainnya.

Ia juga mempertanyakan formulir penerimaan JPS gemilang yang dibagikan kepada warga malah ditarik kembali pihak kelurahan.

Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Karijawa, Jalaluddin. Ia meminta transparansi pihak kelurahan, dan melibatkan mereka dalam musyawarah terkait pembagian JPS gemilang.

Kapolsek Dompu, Ipda I Kadek Suadaya Atmaja, pukul 23.00 WITA, bersama anggota mendatangi TKP dan melakukan koordinasi dan membuka aksi boikot serta memberikan himbauan kepada warga.

Agar permasalahannya selesai Kapolsek memfasilitasi warga dan pihak kelurahan untuk melakukan klarifikasi permasalahan di Mapolsek Dompu.

Dalam kesempatan itu, Lurah Karijawa, Yahya, saat dimintai klarifikasi mengatakan, pihaknya sudah mengundang semua lapisan masyarakat untuk menghadiri pembahasan pembagian sembako JPS gemilang, namun sejumlah pihak tidak menghadiri.

“Terkait dengan penarikan formulir tersebut karena yang bersangkutan dobel datanya, makanya kami tawarkan untuk bansos Kemensos atau NTB gemilang,” jelasnya.

Pihak kelurahan juga telah melibatkan berbagai pihak dalam pembagian sembako JPS gemilang termasuk Babinsa dan BKTM.

Kapolsek Dompu menyarankan, permasalahan ini diselesaikan dengan kekeluargaan, karena ini bukan masalah serius jika dapat dibicarakan dengan baik.

“Kami meminta kepada warga, jika ada permasalahan atau gejolak di lingkungan masyarakat maka jangan langsung mengambil langkah blokir jalan karena akan mengganggu orang lain,” katanya.

Usai mediasi warga dan pihak kelurahan akan menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu