Kunker ke Sumbawa Barat, Menkes RI : Puskesmas Jereweh Terbaik 

 

/Puskesmas Jereweh Sudah Menerapkan sistem integrasi pelayanan kesehatan primer

Sumbawa Barat, SIARPOST | Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Kabupaten Sumbawa Barat, Jumat (14/10). Kunjungan tersebut disambut baik oleh Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah didampingi Bupati Sumbawa Barat (KSB) H W Musyafirin.

Dalam Kunker kali ini, Menkes RI langsung mengunjungi Puskesmas Kecamatan Jereweh dan meninjau sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di kecamatan tersebut.

Kunker tersebut guna melihat secara langsung pelaksanaan program integrasi pelayanan kesehatan primer (IPL) di Puskesmas Jereweh, Posyandu Desa Goa, Posyandu Desa Beru dan Posyandu Gotong Royong Olat Nuri 2 Desa Gowa.

Menkes RI menyebutkan, bahwa diantara ratusan puskesmas yang dikunjungi selama ini, Puskesmas Jereweh adalah yang terbaik.

“Lebih dari ratusan puskesmas yang pernah saya datangi, inilah puskesmas terbaik yang pernah saya kunjungi,” ujar Menkes.

Baca juga : Diduga Nikah Siri dan Terlantarkan Anak Istri, Anggota Polsek Praya Barat Dilaporkan Ke Polda NTB

Menkes Budi Gunadi Sadikin, sangat mengapresiasi layanan primer yang ada di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Kecamatan Jereweh. Karena puskesmas maupun posyandu tersebut telah melakukan transformasi layanan kesehatan primer yang fokus pada pencegahan.

“Kita sedang melakukan revitalisasi posyandu supaya fokus ke depan lebih banyak menjaga orang, mencegah datangnya penyakit agar tetap sehat bukan mengobati orang yang sakit,” ujar Menkes.

Pada Posyandu Desa Beru dan Desa Goa terdapat pelayanan posyandu balita, posyandu remaja dan posyandu lansia.

Posyandu balita melayani ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, balita, dan pra sekolah. Sedangkan posyandu remaja mencangkup layanan usia sekolah dan remaja, serta usia produktif. Kemudian terakhir posyandu lansia melayani warga lanjut usia.

Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat mengucapkan terimakasih kepada Menkes telah hadir dan membawa program-program kesehatan yang menarik, update dan kekinian yang berorientasi pada peningkatan pola hidup bersih dan sehat.

“Pola hidup bersih dan sehat itu sebagai investasi kesehatan masa depan khusus kepada masyarakat KSB,” kata Bupati.

Baca juga : Kasus Gizi Buruk di Dusun Beleke, Kepala Dikes Loteng : Sudah Ditangani Sejak Dulu

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan KSB, Hj Erna Idawati, memberi apresiasi yang tinggi kepada staf Dinas Kesehatan KSB, Kepala Puskesmas Jereweh serta jajarannya, juga beberapa posyandu yang menjadi pilot project dari program Menkes RI yaitu transformasi layanan kesehatan primer.

“Pencapaian ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi, agar pelayanan kepada masyarakat terus meningkat dan maksimal. Puskesmas dan Posyandu merupakan transformasi pilar pertama yakni transformasi layanan primer, difokuskan ke arah pencegahan,” tuturnya.

Puskesmas Jereweh, tambah Hj Erna, telah menerapkan sistem integrasi pelayanan kesehatan primer di dalam gedung, dan untuk di luar gedung puskesmas baru mulai diuji coba di Desa Goa dan Desa Beru.

Ke depan, transformasi ini akan dikembangkan lagi ke dua Desa lainnya yaitu Belo dan Dasan serta di semua desa yang ada di KSB.

“Upaya ini terus dilakukan sehingga seluruh rakyat di KSB mudah mendapatkan layanan dengan kualitas yang baik,” ujarnya.

Lebih jauh, Hj Erna mengatakan, pada penerapan transformasi pelayanan primer terdapat perubahan paradigma dalam pelayanan di puskesmas, pelayanan kesehatan tidak lagi hanya berbasis penyakit atau program, tetapi melalui cluster yang diintervensi oleh semua program, sehingga pelayanan di Puskesmas akan lebih terintegrasi dan komprehensif.

Baca juga : Diduga Judi Togel Online, Pria Asal Dompu Diamankan Polisi

“Pada level Kecamatan sistem pelayanan kesehatan primer menjadi tanggung jawab Puskesmas, sedangkan pada level Desa akan dilaksanakan di Posyandu prima dan berkolaborasi dengan Posyandu gotong royong yang ada di tingkat Dusun dalam upaya penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.

Pemerintah KSB, kata Hj Erna, menyatakan komitmen kuatnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas dan jaringannya se Kabupaten Sumba Barat.

Jereweh dengan kategori Puskesmas Pedesaan adalah lokasi kedua yang dikunjungi oleh Menkes dari sembilan locus pilot project IPL di Indonesia.

Sembilan provinsi yang dipilih yaitu provinsi Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Maluku dan Papua.

Sembilan locus ini mewakili empat karakteristik wilayah di Indonesia yaitu perkotaan, pedesaan, terpencil, dan sangat terpencil.

Ada enam pilar tranformasi kesehatan yang diinisiasi Menkes Budi, yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan. Ke enam kerangka besar ini akan dikejar sampai 2024.

Pelayanan kesehatan yang difokuskan ke arah pencegahan merupakan transformasi kesehatan pilar pertama yakni transformasi layanan primer. Transformasi Ini adanya di Puskesmas dan posyandu.

Jika dinilai dari sisi biaya, menjaga orang tetap sehat lebih murah daripada mengobati orang sakit. Tidak hanya itu, orang yang kesehatannya dijaga akan memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik.

Saat ini ada sekitar 12 ribuan Puskesmas yang tersebar di semua wilayah Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu