Pagi Ini 16 Dokter Spesialis Operasi Pisah Bayi Kembar Siam di RSUD Provinsi NTB

Foto : Dirut RSUD Provinsi NTB, dr. H Lalu Herman Mahaputra. M.Kes

Mataram, SIARPOST.com | Pagi ini, Sabtu (5/8/2023) sebanyak 16 dokter spesialis akan melakukan operasi pemisahan bayi kembar Siam, Muhammad Kurnia asal Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur.

Operasi ini dilakukan pertama kali di RSUD Provinsi NTB dan akan dilakukan oleh 16 dokter spesialis diantaranya dua dokter spesialis bedah anak dari RSU Sutomo Surabaya dan 14 dokter spesialis lainnya dari RSUD Provinsi NTB.

Baca juga : Rocky Gerung : Moeldoko Kayak Preman Pakai Bahasa Pasang Badan

Dirut RSUD Provinsi NTB, dr. H Lalu Herman Mahaputra. M.Kes saat diwawancarai oleh KompasTV, Sabtu, mengatakan, proses operasi ini telah dikomunikasikan dengan Gubernur NTB dan tidak dipungut biaya atau gratis.

“Kami sudah melaporkan ke Gubernur dan beliau support, bahkan untuk pembiayaan kita tidak bicarakan tentang itu, biayanya gratis,” ujarnya.

Lebih lanjut dr. Herman mengatakan, biaya operasi tidak dibicarakan, karena bagaimana RSUD Provinsi NTB ini bisa hadir untuk membantu masyarakat NTB, sehingga orang tua dan bayi kembar ini bisa seperti bayi-bayi lainnya.

Jurnalis kompastv NTB, Fitri Rachmawati saat melaporkan langsung situasi terakhir di RSUD NTB, Sabtu, mengatakan, saat ini bayi masih dalam proses pembiusan, dan sudah satu jam menunggu proses operasi.

Baca juga : Tidak Perlu Antri, RSUD Provinsi NTB terapkan Pendaftaran Online Untuk Pasien BPJS

“Semua pihak ingin mengetahui, merasa was-was dan bahagia serta khawatir dalam proses ini tapi pihak keluarga dan masyarakat berdoa semoga semua berjalan lancar,” ujar Fitri.

Bayi Kurnia ini lahir di Kecamatan Sakra Lombok Timur NTB pada November 2022 lalu. Selama 9 bulan menunggu kabar operasi. Dalam proses pemeriksaan akhirnya operasi bisa dilakukan di NTB yang awalnya direncanakan di RSUD Sutomo Surabaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu