Puasa Syawal Punya Keutamaan dan Pahala Sangat Besar, Ini Jadwal, Serta Niatnya
SIARPOST | Ramadhan sudah berlalu, umat islam telah menyelesaikan kewajibannya berpuasa selama satu bulan penuh. Namun ada amalan paling dianjurkan usai Ramadhan yakni puasa Syawal.
Seperti namanya, puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Syawal, yang merupakan bulan setelah Ramadhan. Puasa ini idealnya dikerjakan sebanyak enam hari secara berturut-turut.
Kapan Puasa Syawal Dilaksanakan?
Dikutip dari laman NU Online, idealnya puasa Syawal dilakukan tepat setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu pada tanggal 2-7 Syawal. Apabila dikonversi ke dalam kalender Masehi, tanggal 2-7 Syawal 1445 H jatuh pada Kamis, 11 April hingga Selasa, 16 April 2024.
BACA JUGA : Kisah Nurtimah, Pedagang Nasi Bungkus di Mataram BerOmset Puluhan Juta, Awalnya Pakai Rombong Kecil
Meskipun begitu, puasa ini masih bisa dilakukan di hari-hari lain selama bulan Syawal. Puasa Syawal juga dapat dilakukan meskipun tidak secara berturut-turut selama enam hari dan tetap akan mendapatkan keutamaan puasa Syawal seakan berpuasa setahun penuh.
Hal itu diterangkan dalam sebuah hadits sebagaimana dikutip dari buku 10 Catatan tentang Puasa Syawal, Abu Ayyub radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر
Artinya: “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.” (HR. Ahmad dan Muslim no 1164)
Puasa Qadha di Bulan Syawal
Masih dari laman NU Online, juga dikatakan bahwa orang yang mengganti puasa Ramadhan atau memenuhi nadzar puasanya di bulan Syawal juga akan memperoleh keutamaan serupa dengan yang menjalankan puasa sunnah Syawal.
Syekh Ibrahim Al-Baijuri menjelaskan bahwa,
وإن لم يصم رمضان كما نبه عليه بعض المتأخرين والظاهر كما قاله بعضهم حصول السنة بصومها عن قضاء أو نذر
Artinya: “Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunnah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal),” (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).
BACA JUGA : Polres Lombok Utara Tingkatkan Keamanan di Pelabuhan Bangsal Selama Idul Fitri 1445 H
Niat Puasa Syawal
Seperti pelaksanaan puasa sunnah lainnya, bagi seseorang yang ingin melaksanakan puasa Syawal juga perlu untuk berniat pada malam harinya. Berikut niat puasa Syawal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.
Adapun bagi seseorang yang tidak sempat berniat pada malam harinya, diperbolehkan baginya berniat pada siang hari. Dengan catatan, ia belum makan, minum dan melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Berikut niat puasa Syawal siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.
BACA JUGA : Potret Para Pemudik, Laksanakan Sholat Hingga Sahur di Jalan Karena Macet
Keutamaan Puasa Syawal
Terdapat sejumlah keutamaan bagi yang mengerjakan puasa Syawal. Dilansir dari laman Muhammadiyah, berikut keutamaan puasa Syawal:
1. Penyempurna dari Ibadah Puasa di bulan Ramadhan
Salah satu keutamaan dari ibadah sunnah ini adalah sebagai penyempurna puasa Ramadhan. Sebagaimana shalat sunnah rawatib (qabliyah dan ba’diyah) yang bisa menjadi penyempurna bagi shalat fardhu.
Umar bin Abdul Aziz pernah berkata: “Barang siapa tidak mendapatkan atau tidak sanggup bersedekah, yaitu mengeluarkan zakat fitrah di akhir Ramadhan itu, maka pada bulan Syawal, berpuasalah” (Ibn Rajab).
2. Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan
Keutamaan selanjutnya adalah puasa Syawal sebagai tanda diterimanya ibadah puasa Ramadhan. Allah berfirman dalam Al-Quran surah Maryam ayat 76 yang artinya:
“Allah akan menambahkan lagi kepada orang-orang yang telah mendapatkan petunjuk dengan petunjuk yang lain lagi.” Hal ini diperkuat oleh perkataan Ulama Salaf: “Sesungguhnya di antara pahala amal kebajikan itu adalah melakukan kebajikan lagi setelah itu.” (Ibn Taimiyah).
3. Sebagai Tanda Syukur
Puasa Syawal adalah wujud rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT atas anugerah yang diterimanya selama bulan Ramadhan, baik dalam bentuk ibadah yang dilakukan maupun ampunan yang dijanjikan kepada orang-orang yang berpuasa selama bulan tersebut.
Nabi SAW bersabda: “Wahai Aisyah, apakah aku tidak boleh menunjukkan sebagai hamba yang bersyukur kepada Allah atas anugerah yang begitu banyak dilimpahkan kepada saya.” (HR. Muslim).
4. Tanda Istiqomah
Seseorang yang menjalankan puasa Syawal menunjukkan keinginan untuk konsisten dalam beribadah puasa, yang ternyata disukai oleh Allah SWT. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang rutin dilakukan meskipun sedikit”. (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Mendapatkan Pahala Satu Tahun
Mengerjakan puasa Syawal akan mendapat pahala seperti berpuasa selama satu tahun penuh. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa menjalankan puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun.” (HR. Muslim).***