Kisah Pilu Ayah di Semarang Yang Bunuh Putranya Yang Suka Mabuk
SIARPOST | Ayah yang menghajar anaknya berusia 22 tahun hingga tewas mengaku nekat melakukan aksinya untuk menyelamatkan anggota keluarganya yang lain.
Saat kejadian pelaku memisah korban yang hendak menusuk adiknya.
Pelaku bernama Sutikno Miji (59) dihadirkan di Mapolrestabes Semarang dalam jumpa pers. Sutikno mengatakan saat itu korban, Guntur dalam keadaan mabuk dengan membawa pisau.
BACA JUGA : Winengan Dukung Rochmi Jadi Cagub NTB, Zul-Rochmi Jilid II Sama Dengan Menggadaikan Suku Sasak
“Cekcok sama adiknya di dapur. Saya waktu itu lagi bikin sambal. Ibunya teriak ‘adiknya mau dibunuh habis itu saya’. Langsung saya pisah. Adiknya sempat dipukul piring,” ujar Sutikno di Mapolrestabes Semarang, Selasa (2/1/2024). Video pengakuan sutikno kemudian banyak ditanggapi netizen setelah diupload ulang akun Media sosial infookutiimur pada Maret 2024 lalu.
Sutikno kemudian meminta istri dan anak keduanya pergi sedangkan dia berduel dengan anak pertamanya. Ia emosi karena korban selalu bikin onar bahkan tiga hari terakhir mabuk-mabukan.
“Saya duel, bela keluarga lainnya, keselamatan keluarga lainnya, saya pukul kakinya. Saya waktu itu nggak tahu diri tapi hati kecil mau lumpuhkan agar tidak bikin onar lingkungan dan keluarga. (Kalau lumpuh) saya rela kasih makan,” ujar Sutikno.
“Ternyata tidak bernyawa, saya lapor ke Pak RT dan Pak RW. Saya pasrah mau diapakan. Bapak RW kemudian lapor ke Polsek,” imbuhnya.
Pekerja serabutan itu mengaku sejak korban SMP sudah mabuk-mabukan dan bikin onar. Ia, istri, dan anak keduanya kerap dipukuli bahkan mereka sempat mengungsi di rumah kerabat karena tidak tahan dengan perlakuan korban.
BACA JUGA : Tumpukan Sampah di Gunung Sari Berhari-hari, Dinas LH Lobar Terjunkan Petugas
“Sejak SMP sudah bikin onar, kami sampai ngungsi. Terus dia kecelakaan, saya balik ke rumah. Setelah sembuh ternyata bikin onar lagi. Saya tidak kenapa-kenapa dipukuli, istri saya sampai nyembah-nyembah ke dia,” ujar Sutikno.
Sementara itu, Wakapolres Tabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan penyebab kematian korban adalah luka di kepala. Pelaku sempat menghajar korban dengan batu hebel.
“Tersangka ini memukul dengan kayu. Ketika sudah memukul dengan kayu, korban terjatuh. Lalu dipukul kembali dengan menggunakan batu hebel dan diinjak perutnya dan dibenturkan kepalanya ke lantai,” kata Wiwit.
Artikel ini sudah ditayangkan oleh Detik.com