Bawa Parang Warga Hu’u Datangi Tambang STM, Satu Orang Diduga Kena Tembak

 

MATARAM, SIARPOST | Sejumlah warga Desa Hu’u mendatangi tambang PT STM di Kabupaten Dompu dengan membawa senjata tajam, Jumat (29/8/2024). Warga diduga datang meminta hak mereka agar masyarakat lokal diberi pekerjaan oleh pihak tambang.

Kedatangan warga tersebut akhirnya ricuh, salah satu warga bernama Heru asal Desa diketahui terkena tembak oleh aparat keamanan di lokasi.

BACA JUGA : Pengamen Asal Lombok Ditemukan Meninggal di Halaman Puskesmas Woha Bima, Diduga Tak Mendapat Pelayanan Karena Biaya

Dalam video yang diunggah dalam sorotan Facebook oleh akun @matapenadomsel itu terdengar warga mengatakan kenapa aparat keamanan main tembak.

Banyak netizen yang berkomentar bertanya terkait masalah tersebut dan memberikan dukungannya kepada masyarakat Dompu untuk meminta hak nya bekerja di tambang yang diharapkan oleh masyarakat tersebut.

Seperti komentar akun @M. Amin, yang mengatakan agar masyarakat tidak berjuang berjuang sendiri dan rapatkan barisan.

“Bangun persatuan rapatkan barisan manfaatkan ketua adat sebagai juru bicara kepentingan rakyat banyak.
Sepakati dulu konsep kepentingan bersama baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang,” Tulis akun tersebut dalam komentarnya.

“Kelemahan rakyat lokal sulit bersatu, saling mencurigai sangat tinggi, kondisi spt ini sgt menguntungkan pihak asing. Kalau mau komunikasi duduk.bersama dg para tokoh banyak maslah yg bisa di selesaikan,” tulis nya lagi dalam komentar.

BACA JUGA : Bawaslu Telusuri Keterlibatan Kabag Umum Setda Bima Ikut Pendaftaran Iqbal-Dinda ke KPU

Akun lainnya, Ardy oro memberikan komentar agar masyarakat harusnya duduk bersama pemerintah, DPRD, dan TNI Polri hingga level desa serta pihak tanbang agar bisa mencarikan solusinya.

“Untuk menghindari Hal semacam itu,Mari,ajak duduk Bersama, Bupati Dompu,DPRD, ABRI, kepolisian,LSM,kepala Desa, perwakilan pemuda,petinggi tambang di situ,minimal Manager,apalagi diatas manager,minimal bisa,mengeluarkan kebijakan,,,
Buat perjanjian,dan sanksi bila melanggar…
Apa yg masyarakat mau,dan apa yg perusahaan mau,” Komentar akun tersebut.

Begitu juga dengan akun @Arsyila Tarbal.
“MasyaAllah bang hati2 dan sehat selalu,,,, terkadang klo masyarakat sda pecah aplgi pihak pemerintah desa pun sda diam dan ujungnya bentrok sesama masyarakat, yg dimana ada dri pihak lain yang lebih ato d bri wewenang untuk mendampingi proyek tersebut,” tulis akun tersebut.

Sejumlah akun lainnya memberikan komentar agar masyarakat yang ada di sejumlah desa di kecamatan tersebut bersatu dan duduk bersama sehingga tidak memakan korban yang lebih banyak.

Hingga berita ini naek, Kapolsek Hu’u belum membaca chat whatsapp yang dikirim kepadanya dan Dinas ESDM Provinsi pun yang dimintai informasi tidak mengetahui kejadian tersebut. (Feryal).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu