Parah! Buzzer Paslon Kepala Daerah Dompu Saling Serang di Medsos, 2 Kubu Panas
Screenshot status media sosial salah satu akun yang diduga menjadi Buzzer. Foto Istimewa
/DPRD Dompu Minta Bawaslu dan Kominfo Bentuk Tim Siber
MATARAM, SIARPOST | Sejumlah akun media sosial yang diduga menjadi Buzzer para Calon Kepala Daerah di Kabupaten Dompu saling serang di Media Sosial Facebook.
Dari pantauan media ini, Rabu (4/9/2024) sejumlah akun yang diduga Buzzer itu saling mempublish informasi terkait pasangan calon masing-masing.
Buzzer-buzzer itu bukan saja mempublish visi misi pasangan calon yang dipromosikan nya, tetapi juga mempublish sejumlah informasi yang negatif bagi calon lawan.
Seperti yang dipublish oleh akun media sosial Facebook @muhammad Efhendi. Dalam statusnya menuliskan sejumlah program Paslon AKJ-Syah yang membohongi dan menipu masyarakat Dompu.
BACA JUGA : Kasus Meninggalnya Pengamen di Puskesmas Woha, DPRD NTB : Bupati Bima Harus Bertanggungjawab
Postingan itu dipublikasikan beserta fotonya. Kemudian fi akhir narasinya ia menuliskan “#stop jadi penghianat rakyat”. Status tersebut dengan jelas menyudutkan paslon AKJ-SYAH.
Hal yang sama dilakukan oleh sejumlah Buzzer yang mendukung Paslon AKJ-SYAH yang juga mempublikasikan keburukan dari paslon lain yakni Bambang Firdaus sebagai calon Bupati Dompu.
Salah satu akun Facebook @Bang Rahman memposting video yang memperlihatkan salah satu warga Dompu yang merupakan petani jagung.
Dalam video tersebut petani itu berkomentar bahwa AKJ-SYAH lah yang layak memimpin Dompu ke depan karena pro para petani dengan sejumlah programnya termasuk Program “Jarapasaka”.
BACA JUGA : Bawaslu Telusuri Keterlibatan Kabag Umum Setda Bima Ikut Pendaftaran Iqbal-Dinda ke KPU
Tetapi dalam rekaman video tersebut, ia juga menginformasikan kepada publik bahwa paslon lain seperti Bambang Firdaus tidak layak menjadi Bupati Dompu karena selama ini menjalankan uang berkedok usaha koperasi simpan pinjam yang mencekik masyarakat Dompu.
Banyak Buzzer antara dua paslon tersebut berperang informasi di media sosial. Sehingga Kabupaten Dompu dikabarkan menjadi salah satu daerah yang panas dalam kontestasi politik Pilkada 2024.
Anggota DPRD Dompu dari Komisi I, Muttakun angkat bicara melihat fenomena yang terjadi ini. Ia mengatakan friksi 2 kubu Paslon yang saat ini bertarung di pilkada 2024 sudah meruncing padahal belum masuk masa kampanye.
“Pasukan buzzer saling serang hingga saling menjatuhkan bahkan dengan semangatnya ingin langsung knock down lawannya,” Ujar Muttakun.
“Kita tidak ingin membiarkan perilaku buruk dari para buzzer ini. Pemerintah Kabupaten Dompu harus segera hadir untuk mencegah perilaku yg membahayakan bagi demokrasi yang beradab dan bermartabat,” ujarnya lagi.
Muttakun menganggap, di era teknologi digital yang berkembang pesat saat ini, tidak bisa lagi mengharapkan semata pengawasan tahapan penyelenggaraan pilkada secara tatap muka atau langsung akan tetapi juga harus terlibat aktif melakukan pengawasan di dunia maya melalui Tim Khusus Cyber Patrol.
BACA JUGA : Gaji Ribuan PPPK Tidak Dibayarkan, AMPERA Geruduk Kantor BPKAD Kabupaten Bima
Sebagai komitmen untuk mewujudkan pilkada 2024 di Kabupaten Dompu yg damai, aman dan bermartabat, maka pembentukan Tim Khusus Cyber Patrol menjadi sangat urgen.
Tim Khusus ini secara tidak langsung memperkuat peran Bawaslu sebagai pengawal tegaknya demokrasi yang berlangsung dalam pemilihan kepala daerah.
“Saya meminta kepada Bawaslu dan Diskominfo agar memiliki kepekaan yang tinggi terhadap aktifitas-aktifitas para buzzer dari masing-masing pendukung kedua Paslon yang sudah tidak lagi menjunjung tinggi etika, adab dan kesopanan dalam berdemokrasi,” Kata Muttakun.
Jika tidak ada langkah kongkrit dari Diskominfo dan Bawaslu dalam Minggu ini, tambah Muttakun, untuk membentuk Tim Khusus Cyber Patroli maka Komisi I DPRD Kabupaten Dompu akan segera mengambil peran untuk melaksanakan RDP dalam rangka mendorong pembentukan Tim Khusus Cyber Patrol atau Patroli Siber. (Feryal)