Pakar Tidak Sepakat Program Pariwisata Halal Besutan Rohmi-Firin, Tak Jelas Arahnya!
Pantai di Gini Trawangan. Dok. Travel Kompas
MATARAM, SIARPOST | Dalam 17 program strategis besutan Calon Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah dan Wakilnya Musyafirin (Rohmi-Firin), ada 1 program yang menyorot perhatian para pakar pariwisata, program tersebut tentang Pariwisata Halal.
Menurut Direktur Poltekpar Lombok, Cak Alie Moehtasom, yang mengkritik keras konsep Pariwisata Halal besutan Rohmi-Firin.
BACA JUGA : BPOM di Mataram Tangani 8 Perkara Peredaran Obat Ilegal, Ancaman 12 Tahun
Katanya, pemahaman tentang Pariwisata Halal sangat bias dan tidak sesuai dengan realitas pasar pariwisata.
Ia menegaskan bahwa konsep ini justru membatasi destinasi pariwisata dan hanya relevan untuk pasar Muslim semata.
“Yang pertama, kita belum sepakat dengan konsep tersebut. Seharusnya pendekatannya bukan lagi Halal Tourism, tapi Ramah Muslim. Halal Tourism berbicara pasar, dan kita tidak bisa membatasi pasar hanya untuk segmen tertentu,” tegas Cak Alie.
Ia menambahkan bahwa pengukuhan konsep ini tidak mendukung perkembangan pariwisata secara luas, kecuali jika pasar yang disasar hanya komunitas Muslim.
BACA JUGA : Miris! Bupati Bima Tolak Membayarkan Pesangon Senilai Rp5,7 Miliar Karyawan PDAM Yang DiPHK
Cak Alie Moehtasom dengan jelas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap konsep ini, seraya mendorong perubahan pendekatan yang lebih inklusif melalui konsep Ramah Muslim.
“Jika Halal Tourism dikokohkan, tidak ada destinasi pariwisata yang bisa diunggulkan kecuali hanya untuk market Muslim,” tambahnya.
Ia percaya bahwa pendekatan Ramah Muslim jauh lebih sesuai dengan realitas industri pariwisata global yang terbuka untuk semua pasar.(***)