Gempa Lombok 2018, Ini Bukti Iqbal Bantu Para Korban WNA di Gili Trawangan

Iqbal hadir di Bincang Tribun Lombok. Dok. Channel YouTube

MATARAM, SIARPOST | Kabar Calon Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal tidak pernah melakukan apa-apa untuk para korban gempa Lombok pada tahun 2018 yang lalu, kini terbantahkan dengan penjelasannya dalam sebuah video bincang di channel Tribun Lombok pada Sabtu (28/9/2024).

Dalam bincang yang dipandu oleh Host Laelatunni’am itu, Lalu Muhammad Iqbal yang akrab disapa Miq Iqbal mengungkapkan apa saja yang ia lakukan pada saat gempa Lombok pada 2018 itu terjadi.

“Kalau tangan kanan mu berbuat baik, tangan kirimu tidak harus tau,” Ungkap Miq Iqbal membuka penjelasannya.

Miq Iqbal menjelaskan, pada waktu kejadian Gempa Lombok itu, ia sedang berada di sebuah hotel di Senggigi bersama keluarganya. Sengaja nginap di hotel karena ingin mengajak keluarganya santai-santai.

“Saya itu berada di salah satu hotel di sana, saya pengen nyenengin bapak ibu saya. Karena saat itu bapak ibu saya masih hidup,” ujar Miq Iqbal.

BACA JUGA : Awalnya Diragukan, Bang Zul Buktikan MotoGP Mendunia, Beri Dampak Ekonomi dan Tenaga Kerja 

Tiba-tiba malam itu terjadi bencana, lanjut Iqbal, dan ia langsung meminta adeknya untuk evakuasi keluarganya kembali ke Lombok Tengah, sementara Iqbal masih tinggal untuk mencoba melakukan evakuasi pengunjung hotel tersebut.

“Akhirnya saya bantu evakuasi karena pada saat itu ada isu Tsunami dan kita evakuasi ke gunung,” ujar Iqbal.

Sepulang dari itu, Iqbal kemudian kembali ke Praya. Pagi harinya setelah evakuasi itu dilakukan, Iqbal berniat balik ke Jakarta untuk menyiapkan dukungan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bagi korban gempa Lombok.

Tapi menjelang ia sampai di bandara, tiba-tiba ditelpon oleh Menlu memberitahukan bahwa Iqbal harus tetap tinggal di Lombok untuk membantu warga negara asing (WNA) dan warga lokal yang terdampak bencana tersebut. Termasuk wisatawan di Gili Trawangan dan dua Gili lainnya.

“Buk Menlu dan Presiden tau persis, memang salah satu keahlian saya adalah menangani bencana dan konflik. Jadi saya sudah kenyang kalau ada bencana ke Nepal atau kemana,” ujarnya.

“Ini tidak terpikirkan oleh orang, kita punya tamu di Pulau itu dan nggak ada yang mikirin,” Kata Iqbal lagi.

Miq Iqbal mengaku bahwa saat itu ia hanya berdua dengan stafnya. Iqbal pun membuat rilis yang berisi call center untuk WNA yang mengalami dampak bencana gempa. Dalam waktu sekitar 2 jam hampir 300 orang yang mengontak baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

Iqbal juga menugaskan 10 volunter untuk melakukan pendataan di tiga Gili tersebut. Setelah didata ternyata masih ada sekitar 1.200 lebih orang yang masih berada di Gili Trawangan.

BACA JUGA : Wisatawan Domestik Ditemukan Tewas Tenggelam Saat Snorkeling di Gili Trawangan

Akhirnya Iqbal memutuskan untuk datang ke Gili Trawangan dan melakukan sweeping memastikan bahwa semua warga di sana termasuk warga negara asing mendapat informasi terkait gempa dan informasi lainnya yang bisa dibantu.

Beredar Alas Hak Kepala Desa Kiantar, Pemilik Tanah Kayuk M.Ner Keberatan, Minta APH USUT TUNTAS

Iqbal juga meminta kepada Menhub agar mengirimkan BKO kapal dan Damri untuk mengevakuasi dan mengantar WNA ke beberapa tempat yang mereka inginkan, Karena di bagian selatan Lombok dampaknya sangat minim.

“Akhirnya pagi-pagi kita nyebrang ke Gili Trawangan menggunakan kapal Basarnas, sampai disana saya kemudian tarik meja taruh di atas pakai megaphone pakai bahasa Inggris saya minta para wisatawan asing itu berkumpul saya jelaskan kepada mereka,” Ujar Iqbal.

Beberapa informasi diberikan Iqbal kepada para Wisatawan, diantaranya yakni perkiraan tsunami sudah tidak ada, kemudian menginformasikan bahwa yang terdampak ini hanya daerah Utara sementara Selatan tidak. Sehingga para wisatawan bisa memilih berpindah ke wilayah selatan.

Kemudian ketiga, bagi wisatawan yang mau lanjutkan kembali perjalananya, sudah siapkan bus untuk ke bandara atau pelabuhan lembar.

Kemudian bagi mereka yang ada masalah kesehatan, masalah dokumen yang hilang dan sebagainya, di airport standby semua wakil kedutaan yang akan membantu membuatkan paspor dan dokumen lainnya untuk para wisatawan.

Setelah itu, akhirnya semua warga yang ada di Gili Trawangan dapat di evakuasi walaupun ada beberapa yang tidak mau dengan berbagai macam alasan.

“Sore saya laporkan ke Presiden, walaupun masih ada orang di Gili Trawangan yang tidak diangkut karena berbagai macam alasan,” Kata Iqbal.

Iqbal juga malam itu memutuskan mampir di rumah Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar untuk melaporkan perihal yang sudah ia lakukan pada saat Gempa.

“Saya pamit ke Najmul dan saya ingin keliling ke rumah sakit karena banyak sekali orang-orang di rumah sakit ini yang perlu bantuan, termasuk WNA,” kata Iqbal.

Iqbal pun meminta dari Kemlu tambahan 4 orang untuk melakukan sweeping di semua rumah sakit tentang keberadaan WNA, supaya tidak nambah beban di rumah sakit lokal. WNA bisa dikirim ke RSU Sangla di Bali dan Surabaya.

BACA JUGA : Gelar Unjuk Rasa di Jakarta, Mahasiswa NTB Tuntut KPK Tangani Dugaan Korupsi Cawagub NTB Dinda

Iqbal pun menghubungi pihak asuransi perjalanan yang menangani asuransi para WNA, sehingga pada saat itu lebih dari 10 pesawat Ambulan masuk ke Lombok untuk membawa korban dari WNA ke beberapa RSU di Bali dan Surabaya.

“Jadi rumah sakit kita bisa fokus menangani korban lokal, karena ribuan orang perlu penanganan yang serius,” katanya.

Iqbal juga menyoroti pemda yang selama ini tidak punya plan detail mengenai masalah kebencanaan. Sehingga pada saat bencana datang, pemda harus sudah punya skenario untuk menangani bencana tersebut. (Feryal).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu