Penurunan Angka Stunting Menurun Signifikan, Pj Gubernur NTB Ingatkan Kejar Target Nasional
MATARAM, SIARPOST | Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hassanudin meminta seluruh pihak fokus melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengejar target penurunan stunting nasional tahun ini.
“Terutama monitoring lapangan dan evaluasi data agar angkanya sama dari berbagai stakeholder yang ada”, tegas Gubernur saat membuka rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di Hotel Astoria Mataram, Selasa (05/11).
BACA JUGA : Cabup-Cawabup KLU Muchsin-Junaidi Komitmen Berikan Kesejahteraan Untuk Honorer
Gubernur mengingatkan, target nasional penurunan stunting yang harus dicapai tahun ini sebesar 14 persen masih harus terpenuhi sebanyak 10,6 persen. Dari data stunting NTB tahun 2024 terdapat penurunan 8,89 persen dari 34,49 persen sejak 2018 silam menjadi 24,6 pada 2023 kemarin.
Secara nasional prevalensi stunting pada Balita turun 9,3 persen dari 30,8 persen pada tahun 2018 menjadi 21,5 persen pada tahun 2018.
Beberapa langkah strategis selain mengecek keseragaman data dan kondisi ril lapangan, Gubernur meminta beberapa poin penting seperti membentuk tim pembina posyandu, optimalisasi peran desa dan kelurahan, koordinasi antar dinas dan perencanaan dan penganggaran oleh Bappeda dan BPKAD.
“Jika telah ada program program penanganan stunting terdahulu agar direvitalisasi dan dikerjakan dengan inovasi inovasi sesuai kondisi masyarakat”, tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB, Dr.dr.H.L.Hamzi Fikri, MM, MARS mengatakan angka stunting di NTB saat ini di angka 24,6 persen, angka itu hasil dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, yang merupakan integrasi Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI).
SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024).
Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Selain hasil Survei SKI, Kepala Dinas juga mengatakan, jika merujuk pada e-PPGMB by name by address angka stunting di NTB masih tersisa 12,92 persen atau sebanyak 52.619 anak, Sasaran anak yang ditimbang sebanyak 427.484 orang, maka posisi entri data per Juni 2024 kemarin sudah mencapai 97,81 persen.
Data e-PPGMB adalah Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat, merupakan pencatatan dan pelaporan berbasis masyarakat. (***)