Miris!! Ada 20 Gang Anak di Dompu, Aktivitasnya Menjurus Tindak Kriminal
/DP3A Dompu Gelar Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
MATARAM, SIARPOST | Fenomena kekerasan terhadap anak di Kabupaten Dompu terus terjadi, bahkan tidak jarang anak sebagai pelaku kekerasan tersebut.
Seperti yang sering ditemui di beberapa tempat di Kabupaten Dompu, anak-anak menjadi korban panah misterius bahkan yang baru-baru ini terjadi adalah pelemparan menggunakan batu. Diduga pelakunya pun adalah anak-anak.
Menyikapi fenomena kekerasan pada anak di Kabupaten Dompu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menggelar pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Laberka Kafe, Sabtu (23/11/2024).
BACA JUGA : Sukses Digelar, Event Sepakbola Mini Riamau Cup 1 Tumbuhkan Semangat Anak Muda Bima
Dalam kegiatan tersebut, Pjs Bupati Dompu yang diwakili oleh Asisten 1 H. Burhan SH, dalam sambutannya mengatakan, bahwa Dompu saat ini darurat kasus kekerasan terhadap anak.
“Terdata 20 Gang Anak yang anggotanya rata-rata anak di bawah umur yang masih SMA bahkan SMP,” ungkapnya.
Bahkan, tambah H. Burhan, aktivitas Gang anak tersebut sudah menjurus kepada tindakan kriminal. Seperti pemanahan bahkan yang terbaru pelemparan menggunakan batu yang sampai merenggut nyawa anak-anak.
“Ini perlu disikapi serius, dengan berbagai langkah-langkah penanganan dan tindakan preventif,” ujarnya.
Untuk menekan dan mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak, ia mendorong agar semua pihak bergerak, baik itu memberikan informasi yang akurat, mengaktifkan jam malam, dan juga memberikan pemahaman dan pelatihan seperti yang dilakukan DP3A.
Pengamat Prediksi Akan Ada Kejutan di Pilkada Kota Mataram, Posisi AQUR Akan Menggeser HARUM
Sementara itu Kepala Dinas P3A Dompu melalui Sekdis Rudi Purtomo SP, mengatakan, kegiatan ini untuk menyatukan prespektif dan memberikan pemahaman kepada para stakeholder dalam menangani fenomena kasus kekerasan pada anak dan perempuan.
“Kita berharap dengan pelatihan ini, kita dapat memahami manajemen dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan,” Ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut beberapa hal dibahas, seperti adanya kelompok Gang anak yang masif, sehingga kasus kekerasan terhadap anak secara kualitas dan kuantitas meningkat. Kemudian maraknya kasus panah liar dimana yang menjadi korban dan pelakunya adalah anak-anak.
Dalam kegiatan tersebut, hadir beberapa pengisi materi dari Polres Dompu, Kanit PPA dan Bripka Alfian SH. Kemudian Joko Jumadi SH MH, fasilitator pendamping UPTD PPA Kementerian PPA dan Ketua LPA Provinsi NTB.
Selain itu, DP3A Dompu juga intens mengunjungi sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman tentang pernikahan dini kepada anak yang masih di bawah umur.
Menurut data yang tercatat berdasarkan permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Dompu, Angka Pernikahan dini di kabupaten Dompu, dalam dua tahun terakhir, cukup tinggi. Tahun 2023, sebanyak 297 kasus pernikahan dini terjadi di “Bumi Nggahi Rawi Pahu”. Sementara hingga Oktober 2024, angkanya sudah mencapai 191 kasus.
Pergaulan bebas dan longgarnya kontrol orang tua, disebut-sebut menjadi penyebab tingginya angka pernikahan dini di Kabupaten Dompu. (Feryal)