Orang Tua Tidak Mampu, Bayi Kondisi Hipospadia di Sumbawa Barat Kesulitan Biaya Pengobatan Rujukan

Ilustrasi Bayi dengan kondisi hipospadia, Dok Theasianparent 

/Miris!! Keluarga Bolak Balik Minta Bantuan Anggota DPRD Pun Tapi Nihil, Publik menganggap KSB di bawah kepemimpinan Musyafirin, masyarakat masih kesulitan akses pengobatan

MATARAM, SIARPOST | Seorang Bayi usia 1,5 tahun di Kelurahan Arab Kenangan Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berinisial AP masih belum bisa melakukan pengobatan rujukan ke RSUD Provinsi NTB.

Padahal sudah sekitar 2 minggu surat rujukan tersebut dikeluarkan oleh RSU daerah setempat. Pasien rawat jalan tersebut harus dilakukan perawatan lanjut atas kondisi gangguan saluran kencingnya.

Orang tua dari AP yang didiagnosa mengalami kondisi Hipospadia itu diketahui dari keluarga miskin, sehingga tidak mampu membiayai pengobatan rujukan ke RSUD Provinsi NTB di Mataram.

Pendamping keluarga pasien, Emilda saat diwawancarai mengatakan, bahwa keluarga AP tidak mampu jika melakukan pengobatan rujukan ke Mataram.

BACA JUGA : Waspada Bencana Hidrometeorologi di 8 Kabupaten di NTB Dampak dari Potensi Hujan Lebat

“Sudah dua minggu harusnya dirujuk tetapi belum ada biaya, hanya Rp1 juta diberikan bantuan dari BAZNAS,” ujarnya.

Jika diperhitungkan, biaya pulang pergi KSB ke Mataram dua orang akan menghabiskan sekitar Rp600 ribu. Belum lagi biaya untuk makan selama di Mataram. Walaupun mereka nantinya akan tinggal di rumah singgah.

Hingga saat ini, belum ada solusi lain atas kesulitan yang dialami keluarga pasien. Sementara AP masih dalam kondisi yang sama dan keluarga tidak bisa berbuat apa-apa.

Publik pun menganggap Pemerintah KSB di bawah kepemimpinan HW Musyafirin belum memberikan kesejahteraan kepada masyarakat nya, apalagi kesehatan ini adalah kebutuhan dasar masyarakat. Padahal anggaran bantuan untuk kesehatan cukup banyak baik itu dari Pemda sendiri maupun dari hasil Zakat yang dikelola oleh BAZNAS.

Lestarikan Alam Lingkungan, Pj Gubernur Hassanudin Lepas Benih Ikan dan Tanam Pohon

Kepala Dinas Kesehatan KSB, Hj Erna Idawati yang dihubungi media ini, mengatakan bahwa telah memberikan rekomendasi kepada BAZNAS agar dapat membantu keluarga AP untuk biaya transportasi dan akomodasi pada saat dirujuk ke Mataram.

Namun sesuai dengan SOP, dana bantuan pendampingan keluarga tidak mampu hanya Rp1 juta. Dana itupun terasa tidak cukup jika dibandingkan biaya hidup dan transportasi selama di Mataram.

BAZNAS juga telah membuat surat rekomendasi kepada BAZNAS Provinsi NTB agar dapat membantu keluar AP selama di Mataram nantinya.

BACA JUGA : Kota Bima Tegang! Saling Klaim Kemenangan Pilkada, Kodim 1608 Bersinergi Jaga Kondusifitas

“Sesuai SOP BAZNAS menanggung pendamping Pasien Rp. 1.000.000, Kecuali sifat dan benar benar darurat, harus ada Rekomendasi khusus dari DIKES bisa dibantu Rp. 2 juta sampai dengan Rp, 2,5 juta,” ujar Ketua BAZNAS H. Ja’far dalam chat whatsapp.

H. Ja’far melanjutkan, BAZNAS KSB programnya diatur dari RAKERNAS, masing masing sudah ditetapkan. Bidang kesehatan sekian, pendidikan, sosial, rehab rumah sekian. Ia mengaku bahwa BAZNAS telah menjalankan tugas dan fungsi sesuai aturan.

Emilda mengaku, selama 2 minggu ini keluarga AP pun bolak balik meminta bantuan kepada beberapa anggota DPRD KSB, namun hingga saat ini hanya janji dan tidak ada yang bisa membantu.

Kepala Dinas Sosial KSB Ferial, melalui Kabid Rehabilitasi Sosial, Wardi, mengatakan, bahwa memang di dinas sosial tidak ada bantuan uang tunai, hanya bantuan sosial alat dan semacamnya. Namun ia akan berusaha mencarikan solusi untuk keluarga pasien agar bisa berobat rujuk ke Mataram.

Besok Dinas Sosial akan mendatangi rumah pasien untuk mengetahui kendala yang dialami sambil berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan KSB. (Feryal).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu