Pemda KSB Turun Tangan Bantu Balita Kondisi Hipospadia Asal Taliwang Untuk Rujuk ke RSUD Provinsi
MATARAM, SIARPOST | Pemda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Kesehatan kembali memberikan bantuan dana pendamping kepada keluarga balita 1,5 tahun yang mengalami kondisi Hipospadia (kelainan saluran kencing) di Keluaran Arab Kenangan Kecamatan Taliwang.
Sebelumnya Balita berinisial AP dengan kondisi Hipospadia harusnya dirujuk untuk penanganan lanjutan ke RSUD Provinsi NTB, namun karena orang tua tidak mampu, sehingga tidak dapat dirujuk.
Dinas Kesehatan KSB kemudian merekomendasikan bantuan pendampingan kepada keluarga pasien melalui BAZNAS, namun hanya Rp1 juta saja yang bisa diberikan karena sesuai SOP.
BACA JUGA : Hasil Lengkap Perolehan Suara Real Count KPU Pada Pilgub dan Pilbup di NTB
Anggaran itu pun tidak cukup untuk berobat lanjutan ke RSUD Provinsi NTB di Mataram. Sehingga masih membutuhkan dana yang lebih banyak untuk kebutuhan balita tersebut dengan orang tua nya selama di Mataram.
Oleh karena kondisi keluarga sangat tidak mampu, akhirnya Kepala Dinas Kesehatan KSB, Hj Erna kembali memberikan rekomendasi kepada BAZNAS agar dapat membantu lagi keluarga tersebut, sehingga dapat digunakan untuk berobat ke Mataram.
“Alhamdulillah kami sudah rekomendasikan ke BAZNAS agar bisa dibantu lagi Rp2 juta untuk keluarga tersebut, nanti BAZNAS KSB juga akan memberikan rekomendasi ke BAZNAS NTB agar bisa diberikan bantuan selama pasien berobat di Mataram,” ujar nya.
Menurut Hj Erna, yang penting saat ini AP bisa dibawa terlebih dahulu ke Mataram untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan lanjutan.
“Nanti kita akan lihat bagaimana kelanjutannya, jika kondisinya masih butuh dana, kita akan coba carikan solusi kembali melalui bansos,” ujar Hj. Erna.
BACA JUGA : Orang Tua Tidak Mampu, Bayi Kondisi Hipospadia di Sumbawa Barat Kesulitan Biaya Pengobatan Rujukan
Dinas Sosial KSB pun pada hari ini sudah melakukan peninjauan ke rumah pasien untuk memberikan perhatian dan solusi.Begitu juga dengan anggota Kodim 1628/KSB yang juga telah menghubungi pihak keluarga dan mengunjungi balita AP.
Terpisah Kepala Dinas Sosial KSB melalui Bidang Rehabilitasi Sosial, Ustadz Wardi, mengatakan, bahwa pihaknya telah mengunjungi pasien di rumahnya bersama sejumlah stakeholder terkait. Untuk melihat kondisi pasien dan keluarga.
“Dari Dinas Sosial kita sudah mengajukan bantuan biaya hidup kepada BAZNAS untuk pasien tersebut, tinggal kita tunggu direalisasikan dan semoga bisa membantu,” katanya.
Salah satu keluarga AP yakni Emilda, mengucapkan terima kasih kepada pemda KSB baik itu Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan BAZNAS. Serta anggota DPRD Merliza yang telah memberikan perhatian kepada AP.
Ia mengatakan, keluarga AP masih membutuhkan dana untuk biaya pendampingan keluarga selama di Mataram, karena tidak menutup kemungkinan membutuhkan waktu lama pasien akan dirawat jalan atau menunggu hasil pemeriksaan hingga operasi nantinya.
“Kalau kita hitung-hitungan biaya belum cukup. Tetapi alhamdulillah sudah dibantu dan semoga ada bantuan dari pihak-pihak lainnya sehingga selama di Mataram nanti keluarga ini tidak kesulitan, apalagi kebutuhan balita seperti susu, popok dll,” ujarnya.
Karena jika melihat kondisi AP, mungkin membutuhkan perawatan dan operasi nantinya. Namun nantinya akan dilihat pada saat pemeriksaan di RSUD Provinsi NTB. (Feryal).