Ilustrasi : Kepala MTsN 2 Sumbawa Barat mengantarkan Bantuan Sembako ke Rumah Pegawai-pegawai MTsN 2 Sumbawa Barat yang terdampak banjir bandang di Taliwang dan sekitarnya. Dok Facebook MTsN
MATARAM, SIAR POST | Anggaran penanganan bencana banjir dan angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat pada bulan Februari 2025 akhirnya dibuka. Pemda menganggarkan anggaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp1,3 miliar.
Publik pun bertanya anggaran tersebut digunakan untuk apa saja. Padahal bantuan yang diterima oleh masyarakat terdampak bencana hanya mie tiga bungkus dan air gelas mineral 2 buah.
BACA JUGA : 37 Pejabat di NTB Harusnya Jadi Tersangka Kasus Gratifikasi Divestasi PT AMNT, Termasuk TGB, Kasusnya Hilang
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sumbawa Barat, Suhadi SP MSi, Senin (17/2/2025) menginformasikan rincian penggunaan anggaran penanganan bencana yang direalisasikan oleh pemda sebanyak Rp1,3 miliar tersebut.
“Total BTT yang direalisasikan untuk penanganan bencana Rp1.341.241.000. Rincian nya untuk Logistik, evakuasi pengendalian dan pencegahan penyakit serta penanganan sampah, hingga untuk operasional,” Ujarnya, Senin.
Adapun rincian nya :
Untuk logistik, senilai Rp868.907.000 diantaranya digunakan untuk pembelian Mie Instan, Telur, Beras, Air Kemasan dan paket makanan.
Kemudian Rp159.291.000 digunakan untuk evakuasi, pengendalian dan pencegahan penyakit dan penanganan sampah, dan untuk operasional Rp299.909.500.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa Barat tercatat warga terdampak banjir mencapai 23 ribu jiwa atau 7 ribu KK yang tersebar di dua kecamatan yakni Taliwang dan Maluku.
Di Kecamatan Taliwang paling banyak yakni di kelurahan Bugis tercatat 1.483 KK atau 5.346 jiwa. Sementara terbanyak setelah Bugis berada di Kelurahan Kuang mencapai 1.480 KK atau 4.707 jiwa.
Disusul Kelurahan Menala mencapai 1.282 KK atau 4.182 jiwa. Kelurahan Sampir mencapai 1.242 KK atau 3.742 jiwa.
Kemudian Kelurahan Arab Kenangan mencapai 790 KK atau 2.606 jiwa. Desa Tamekan mencapai 386 jiwa atau 1.207 jiwa. Kemudian Telaga Bertong 263 KK atau 950 jiwa.
Sebelumnya, Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sumbawa Barat, Muhammad Yusuf SIP, juga mengungkapkan, anggaran penanganan bencana banjir dan angin puting beliung pada bulan Februari 2025 kemarin, telah disalurkan atau direalisasikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebesar Rp1 miliar lebih.
Anggaran tersebut bersumber dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan darurat bencana yang terdapat dalam APBD Sumbawa Barat tahun 2025.
“Anggaran BTT itu semua untuk bencana alam, cuma penggunaannya tergantung SK. Jika SK nya untuk tanggal darurat maka disalurkan sebesar pengajuan dari BPBD,” ujarnya saat diwawancarai, Minggu (16/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa anggaran Rp1 miliar lebih itu telah dicairkan sesuai dengan kebutuhan atau RAB yang diajukan oleh BPBD sesuai dengan bencana yang terjadi.
BACA JUGA : Jasad Anak Usia 5 Tahun Korban Longsor Akhirnya Ditemukan Pada Hari Ketiga di Sungai Brang Ene
Namun Muhammad Yusuf tidak mengetahui rincian penggunaan dari dana tersebut, karena BPBD lah yang mengetahui anggaran tersebut digunakan untuk apa saja.
Untuk dana BTT, pemerintah telah menyiapkan dan menganggarkan, sehingga jika diperlukan maka secara bertahap pemerintah akan merealisasikan anggaran tersebut sesuai dengan permintaan dan kebutuhan penanganan di lapangan.
“Kita tidak membatasi satu miliar, cuma baru tersalurkan segitu sesuai dengan RAB. Kemungkinan masih ada lagi tahapan berikutnya. Mereka terus mendata dan menginventaris dampak bencana tersebut,” Tandasnya.
Pewarta : Edo
Redaktur : Feryal