Sumbawa Barat NTB, SIAR POST – Sebuah ketegangan sempat terjadi di SMPN 2 Seteluk, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat, menyusul adanya kesalahpahaman antara seorang guru dan siswa. Untuk mencegah konflik meluas, Polsek Seteluk bergerak cepat dengan memfasilitasi mediasi yang melibatkan seluruh pihak terkait.
Mediasi berlangsung pada Senin, 21 April 2025, di lingkungan sekolah. Proses ini dipimpin oleh Bhabinkamtibmas Desa Lamusung atas perintah langsung Kapolsek Seteluk, AKP Siswoyo, S.H. Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Kepala Sekolah, Babinsa, Kepala Desa Lamusung, serta keluarga dari siswa yang bersangkutan.
BACA JUGA : Tegas! Kapolres KSB Siap Tindak Anggota dan Jaringan Narkoba Tanpa Pandang Bulu
Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Zulkarnain, S.I.K., melalui Kasi Humas AKP Zainal Abidin, S.H., menjelaskan bahwa pendekatan restoratif menjadi prioritas Polri dalam menangani persoalan sosial saat ini.
“Kami mengedepankan penyelesaian secara kekeluargaan demi menjaga harmoni sosial, terutama di lingkungan pendidikan,” ungkapnya.
Dalam suasana mediasi yang berlangsung secara terbuka dan penuh rasa saling menghargai, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk berdamai.
Mereka menandatangani surat pernyataan bersama sebagai bentuk komitmen untuk saling memaafkan dan menghindari kesalahpahaman serupa di masa depan.
AKP Zainal juga menegaskan bahwa penyelesaian seperti ini bisa menjadi contoh baik dalam meredam konflik secara damai dan manusiawi. “Penyelesaian masalah di sekolah harus melibatkan seluruh unsur—guru, siswa, orang tua, perangkat desa, serta aparat keamanan. Ini penting agar tercipta lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif,” pungkasnya.
Langkah cepat Polsek Seteluk ini mendapat apresiasi dari warga sekitar karena dinilai mampu mencegah potensi konflik yang lebih besar.
Semangat kolaboratif seperti ini diharapkan terus tumbuh demi menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan sosial di wilayah Sumbawa Barat.
Pewarta : Edo | Redaktur : Feryal
