Warga Alas Keluhkan Sulitnya Bertemu Gubernur NTB: “Kami Rakyat, Tapi Seperti Tak Dipedulikan”

Sumbawa, NTB (SIAR POST) — Sejumlah warga Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, menyampaikan kekecewaan mereka terhadap Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dinilai sulit ditemui dan jarang turun langsung menyapa masyarakat di wilayah bagian barat Sumbawa tersebut.

Keluhan ini muncul setelah beberapa tokoh masyarakat Alas mengaku sudah beberapa kali mencoba mengatur pertemuan untuk menyampaikan aspirasi mengenai pembangunan infrastruktur, harga hasil pertanian, serta masalah lapangan kerja, namun tak pernah mendapat tanggapan langsung dari pihak Pemerintah Provinsi NTB.

BACA JUGA : Bantah Lalai, RSUD Lombok Utara Klarifikasi Isu Dugaan Penolakan Pasien Ibu Hamil

“Kami ini rakyat biasa, cuma ingin bicara langsung dengan Gubernur. Banyak jalan di Alas rusak, petani susah jual hasil panen, tapi seolah tak ada yang mau mendengar,”
ujar Sulaiman, warga Desa Labuhan Alas, Selasa (21/10/2025).

Hal senada disampaikan Nurhadi, tokoh pemuda setempat. Ia menilai Gubernur seharusnya lebih aktif menyerap aspirasi ke pelosok, bukan hanya hadir di acara seremonial atau rapat di kota besar.

“Kami tidak butuh baliho besar atau janji-janji, kami butuh kehadiran. Kalau Gubernur datang sekali saja mendengar langsung rakyat Alas, itu sudah berarti besar bagi kami,”
ucapnya dengan nada kecewa.

Warga berharap Pemerintah Provinsi NTB tidak hanya mendengar laporan dari bawah, tetapi juga hadir langsung untuk melihat kondisi lapangan. Sebab menurut mereka, banyak program yang tak tepat sasaran karena tidak memahami kebutuhan masyarakat secara nyata.

Mahasiswa Ikut Suarakan Kekecewaan

Kekecewaan warga Alas ini ternyata juga dirasakan oleh kalangan mahasiswa. Koordinator Wilayah BEM Nusantara Bali-Nusra, Fathul Bayan, menilai sulitnya bertemu Gubernur NTB bukan hanya dialami oleh masyarakat, tetapi juga oleh mahasiswa yang berusaha mengadvokasi persoalan rakyat.

“Kami sudah berkali-kali melayangkan surat audiensi untuk berdialog tentang tambang rakyat, ekonomi daerah, dan pendidikan. Tapi setiap kali, hanya dijawab dengan pelimpahan ke dinas lain,”
ungkap Fathul.

BACA JUGA : Tersangka Kasus LPG Oplosan Telah Dilimpahkan ke Jaksa Oleh Sat Reskrim Polres Sumbawa Barat

Ia menyebut sikap tertutup tersebut membuat mahasiswa dan rakyat merasa tidak dihargai. Padahal, menurutnya, pemimpin sejati harus siap mendengar kritik dan masukan dari bawah.

“Jangan hanya bicara partisipasi publik di panggung, tapi menutup pintu dialog di lapangan. Kami hanya ingin bicara baik-baik untuk kemajuan NTB,”
tegasnya.

Baik warga Alas maupun mahasiswa BEM Nusantara sama-sama berharap agar Gubernur NTB lebih terbuka dan sering turun langsung ke daerah. Mereka menilai kehadiran seorang pemimpin di tengah rakyat adalah bentuk nyata dari kepedulian, bukan sekadar janji politik.

“Kami tidak butuh yang muluk-muluk, cukup mau mendengar kami saja. Karena dari situlah kepercayaan rakyat bisa tumbuh,”
tutup Sulaiman.

REDAKSI | SIAR POST

Exit mobile version