Lombok Barat ‘Tega’ Potong Gaji ASN Golongan Rendah: Jeritan dari Daerah Sampai ke Istana Negara

Lombok Barat, SIAR POST – Sebuah surat terbuka yang ditulis oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan rendah telah menggemparkan jagat maya dan menjadi viral di berbagai platform media sosial. Surat yang ditujukan langsung kepada Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, ini berisi curahan hati seorang abdi negara yang merasa terbebani dengan kebijakan pemotongan gaji yang mereka alami.

Dalam suratnya, ASN tersebut mengungkapkan kekecewaannya terhadap isu pengurangan transfer dana ke daerah. Kebijakan ini, menurutnya, berdampak langsung pada pemotongan gaji yang mereka terima. “Kami memohon kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, kasihanilah kami rakyat kecil seorang ASN yang golongan bawah. Gaji kami dipotong oleh pemerintah daerah, imbas dari pemotongan yang ditransfer dari pusat ke daerah ini,” tulisnya dengan nada pilu.

ASN tersebut juga menyoroti beban hidup yang harus ditanggungnya sebagai seorang ASN golongan rendah. Dengan beberapa anak yang menjadi tanggungannya serta suami yang tidak memiliki pekerjaan tetap, pemotongan gaji ini semakin memperberat kondisi ekonomi keluarganya. “Semoga Bapak Presiden Republik Indonesia mendengarkan jeritan hati seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan rendah, karena beban tanggungan kami sebagai ASN golongan bawah, menanggung beberapa anak beserta suami seorang pengangguran,” lanjutnya.

Surat ini juga mempertanyakan efektivitas kebijakan yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto. “Apakah kebijakan Bapak Presiden ini merupakan yang terbaik bagi Bapak? Wahai Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dengarlah suara hati jeritan rakyatmu dari ASN yang golongan rendah ini,” tulisnya dengan nada bertanya.

Surat terbuka ini telah memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang meminta harapan dan dukungan terhadap para ASN golongan rendah yang terdampak kebijakan ini. Tidak sedikit pula yang berharap agar Presiden Prabowo Subianto segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Istana Kepresidenan terkait surat terbuka ini. Namun, diharapkan surat ini dapat menjadi perhatian serius bagi pemerintah pusat untuk mengevaluasi kembali kebijakan yang berdampak pada kesejahteraan para ASN, terutama mereka yang berada di golongan rendah.

Salah seorang guru honorer juga mengungkapkan “Saya sangat merasakan apa yang dirasakan oleh ibu ASN tersebut. Kami sebagai tenaga honorer juga sering mengalami keterlambatan gaji, bahkan pemotongan tanpa alasan yang jelas.”
seorang pedagang kaki lima juga mengungkapkan dengan nada sedih “Semoga Bapak Presiden Prabowo bisa mendengar keluhan rakyat kecil seperti ini. Kami juga merasakan dampak dari ekonomi yang sulit ini.”
seorang mahasiswa juga mengatakan “Pemerintah harus lebih memperhatikan nasib para ASN golongan rendah. Mereka adalah garda terdepan dalam pelayanan publik.”

Semoga suara-suara ini dapat didengar oleh para pemangku kebijakan dan membawa perubahan yang lebih baik bagi kesejahteraan seluruh ASN di Indonesia.

Pewarta: Surniati

Exit mobile version