Lombok Utara, SIARPOST— Puncak peringatan Hari Ulang Tahun Desa Bentek ke-113 menghadirkan suasana penuh refleksi dan kebersamaan. Dengan mengangkat tema “Merawat Tradisi, Menguatkan Toleransi,” Desa Bentek menegaskan bahwa kekuatan utamanya tidak hanya terletak pada usia yang telah menembus lebih dari satu abad, tetapi pada nilai budaya dan harmonisasi sosial yang terus dijaga hingga kini.
Aula Kantor Desa Bentek menjadi pusat kegiatan, dihadiri unsur pemerintahan, tokoh masyarakat, pemuka agama, lembaga desa, pemuda, hingga aparat kewilayahan.
Alunan gamelan tradisional dari Dusun Dasan Bangket membuka acara, menjadi simbol bahwa Bentek tetap kukuh mempertahankan identitas lokalnya di tengah perubahan zaman.
Acara dimulai dengan lagu Indonesia Raya dan doa bersama, menandai rasa syukur atas perjalanan panjang desa.
Anggota BPD Bentek, Ibu Ratna, kemudian memaparkan sejarah terbentuknya desa menggambarkan bagaimana masyarakat Bentek berevolusi dari masa ke masa dengan tetap berpegang pada nilai gotong royong.
Kepala Desa Bentek, Warna Wijaya, S.A.P., NL.P., dalam sambutannya menekankan bahwa tema HUT tahun ini adalah arah pembangunan desa ke depan.
“Bentek tidak hanya tumbuh dari tradisi, tetapi kuat karena toleransinya. Dua nilai inilah yang harus kita jaga sebagai pondasi untuk membangun desa yang lebih maju,” ujarnya.
Dukungan pemerintah daerah juga disampaikan oleh Staf Ahli Bupati Lombok Utara yang hadir mewakili Bupati. Ia memuji soliditas warga Bentek dalam menjaga kerukunan sosial serta menegaskan komitmen pemerintah untuk mengiringi pembangunan desa.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi NTB, Sudirsah Sujanto, S.Pd.B., menyoroti Bentek sebagai salah satu desa yang dikenal dengan moderasi beragama yang kuat. Ia mendorong generasi muda agar menjadi penggerak kemajuan melalui kreativitas tanpa meninggalkan akar budaya.
Puncak acara ditandai dengan prosesi simbolis pemotongan tumpeng oleh Kepala Desa Bentek, didampingi Ketua PKK Ibu Sumawati Wijaya. Momentum ini menjadi pengingat bahwa perjalanan panjang Bentek adalah hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk peran aktif kaum perempuan.
Dengan usia yang telah mencapai 113 tahun, Desa Bentek kembali mengukuhkan diri sebagai desa yang tidak hanya merawat sejarah, tetapi juga menata masa depan dengan pijakan nilai tradisi dan toleransi dua kekuatan yang menjadi identitas dan kebanggaan masyarakatnya.(Niss)
