Hebat,! Produk Lokal CV Tri Utami Jaya Berbahan Baku Kelor di NTB Telah Diekspor ke 13 Negara

Mataram, SIARPOST – Hebat!, Ungkapan itulah yang cocok diberikan pada salah satu Pabrik yang mengolah bahan baku daun kelor menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi di Mataram Nusa Tenggara Barat.

Sejumlah produk yang dikemas baik dan berkhasiat tinggi bagi kesehatan rupanya telah diekspor ke 13 negara di dunia.

Owner CV Tri Utami Jaya Pabrik pengolahan daun kelor, Nasrin H Muhtar, saat ditemui di Mataram, Kamis (3/9) mengatakan, produk yang hasilkan oleh pabriknya telah diekspor ke 13 negara, bahkan Negara sebesar Jepang pun meminta 40 ton bahan baku daun kelor kering per minggu.

“Iya, produk kami dari tahun 2017 telah diekspor ke 13 negara seperti papua newgini, arab, rusia, kazakstan, ukbekistan, singapura, Malaysia, brunai, korea, Taiwan, dan terakhir Jepang yang sudah MoU,” jelasnya.

Sebelum covid-19, pihaknya telah melakukan MoU dengan pemerintah Jepang untuk mengirim 40 ton bahan baku kelor per minggu, namun karena covid-19 melanda, pengiriman belum dapat dilakukan.

“Makanya produk kita sekarang sudah ada yang menggunakan bahasa jepang, karena menyasar negara Jepang untuk tujuan ekspor” katanya.

Untuk mendukung dan memenuhi permintaan pasar dunia, ia telah berencana membuka lahan 100 Ha di Kecamatan Kilo untuk budidaya daun kelor bekerjasama dengan masyarakat setempat.

“Pertanyaan pertama yang diberikan oleh investor atau buyer adalah dimana letak lahannya dan bagaimana penanaman. Makanya ke depan kami akan membuka lahan di seluruh kabupaten di NTB untuk memenuhi pasar,” katanya.

Bahan baku yang dijual ke luar negeri seperti jepang, tambahnya, dihargai Rp 100 ribu per kilogram. Dengan eksistensi kelor ini akan meningkatkan pendapat masyarakat dan Konsep “dengan kelor meraup dolar, dengan kelor dunia menyapa kilo” akan terwujud.

Produk atau brand unggulan yang telah diproduksi seperti Kidom artinya Kilo Dompu, adalah produk teh yang terbuat dari daun kelor, Sasambodom, isinya ini dalam bentuk bubuk dan kapsul dan Morikai yang telah diekspor.

Produk Morikai sendiri dalam bentuk sabun batangan, sabun cair ada kosmetik yang kita buat satu dalam bentuk bubuk dan masker.

Ia saat ini sedang menguji coba dan meneliti untuk pembuatan shampoo, odol dan handbody yang berbahan baku kelor.

“Kita juga membuat produk makanan seperti biscuit kelor, mie kelor dan kopi kelor yaitu kopi berasal dari Sajang Lombok dan kelor dari Kecamatan Kilo Dompu,” katanya.

Ia juga mengatakan, Pemerintah sangat memberikan peluang cukup besar kepada UMKM dengan program industrialisasi, apalagi dalam waktu dekat akan diketok Perda baru oleh DPRD yaitu Perda Bela Beli Produk lokal.

Melalui Perda itu, katanya, Dinas-dinas juga didorong bagaimana menumbuh kembangkan UKM, dengan program JPS NTB gemilang.

Dengan konsep Bela Beli Produk lokal ini semua instansi dan perusahaan maupun pengusaha yang bergerak di bidang pariwisata akan membeli produk lokal.

Exit mobile version