Sebelum Meninggal, Ini Wasiat Syekh Ali Jaber Untuk Lombok NTB

Jakarta, SIARPOST – Pendakwah kondang Syekh Ali Jaber meninggal dunia di RS Yarsi pada Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 08.30 WIB.

Berita tersebut disampaikan rekannya, Ustaz Yusuf Mansur, melalui video yang ia unggah di akun resmi Instagram miliknya, @yusufmansurnew.

“Benar Syekh Ali wafat. 08.30,” tulis Yusuf.

Sebelum meninggal Syekh Ali sempat mewasiatkan sesuatu untuk Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Dalam video yang berdurasi 51 detik tersebut Syaikh berwasiat bahwa jika meninggal dunia dimanapun, Ia Inging sekali dimakamkan di Pulau Lombok.

Video itu diupload oleh akun Instagram @hailotim pada Kamis (14/1). Dalam video Syekh juga menceritakan bahwa ia pertama kali berjuang dalam hidup adalah di Lombok, salah satu kakeknya pun wafat di Lombok saat melawan Jepang. Begitu juga kakek dari nenek nya adalah kelahiran Lombok.

“Lombok termasuk pulau kesayangan saya, cita-cita saya meninggal di Madinah, tetapi jika saya meninggal di Indonesia saya mohon makamkan saya di Lombok,” kata Syekh Ali dalam video tersebut.

Sebelum meninggal, kondisi kesehatan Syekh Ali Jaber diketahui menurun dalam beberapa minggu terakhir.

Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabbnya,” tulisnya dalam postingan Instagram Yusuf mansyur tersebut yang dikutip detikcom, Kamis (14/1/2021).

“Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau. Do’akan Syekh Ali ya,” lanjutnya.

Kronologi kondisi Syaikh Ali Jaber

  1. Ditusuk orang tak dikenal
    Sebelumnya, Syekh Ali Jaber sempat mengalami cedera akibat ditusuk orang tak dikenal pada September 2020 lalu. Ia harus mendapat 10 jahitan di bagian dalam dan luar tangan kanannya.

Saat itu, ia berhasil menangkis tusukan tersebut dengan tangan meskipun membuatnya terluka. Ia merasa bersyukur karena lehernya yang jadi incaran pelaku tidak tertusuk.

  1. Sempat positif COVID-19
    Pada Selasa (29/12/2020) lalu, melalui media sosial Facebook miliknya Syekh Ali Jaber mengabarkan bahwa dirinya positif terinfeksi COVID-19. Saat itu, ia merasakan gejala seperti panas dan batuk-batuk.

“Saya minum obat penurun panas, kemudian obat batuk, minum madu. Saya disuruh swab lagi, saya tak merasa sama sekali akan positif. Makanya saya di-swab aja datang ke rumah dan kemudian hasilnya positif,” kata Ali.

Sejak dinyatakan positif Corona, Syekh Ali Jaber baru merasakan gejala-gejala khas COVID-19 seperti demam, batuk, hingga sesak napas. Tetapi, karena merasa semakin parah ia langsung dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

“Saya dirawat kemudian kondisi stabil. Tapi kerap sesak nafas,” ujar Ali.

Belakangan, Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif.

  1. Sempat dirawat di ICU
    Pasca dinyatakan positif COVID-19, Syekh Ali Jaber juga sempat dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU). Hal itu disampaikan langsung olehnya lewat unggahan stories Instagram pribadinya.

“Sahabat syekh Ali Jaber yang semoga dirahmati Allah. Mohon doanya untuk syekh Ali, saat ini dirawat di ruang ICU,” demikian tulis unggahan tersebut.

Syekh Ali Jaber juga sempat dikabarkan tak sadarkan diri dan menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator. Namun, kabar ini dibantah dengan kabar yang menyebutkan kondisi Syekh Ali Jaber sudah mulai membaik meski masih menjalani perawatan di rumah sakit.

“Kondisinya pun semakin membaik tim medis menyampaikan apa adanya, bahwa perkembangannya cukup bagus dan terus menunjukkan peningkatan,” tulis akun @syekh.alijaber, Senin (4/1/2021).

  1. Sudah sembuh dari COVID-19
    Dari Ustaz Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dalam kondisi negatif COVID-19.

“Benar Syekh Ali wafat. 08.30 WIB, sudah dalam keadaan negatif COVID. Di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta,” tulis Yusuf Mansur.

Asisten pribadi Syekh Ali Jaber, Arief, membenarkan informasi tersebut. Syekh Ali Jaber meninggal pukul 08.30 WIB di RS Yarsi, Jakarta.

“Sudah tidak (positif Corona). Negatif,” kata Arief.

Exit mobile version