Ditulis Oleh : Yolindah Caya Kamula
NIM : 201910310311025
Universitas : Universitas Muhammadiyah Malang
Jurusan : Sosiologi
Dalam keluarga, komunikasi menjadi hal sangat penting yang dapat menjadi penentu keberhasilan rumah tangga dalam mencapai tujuan atau menciptakan keharmonisan di antara anggota keluarga.
Agar terjadi komunikasi yang seimbang dibutuhkan pengertian oleh orang tua dan anak mengenai suatu tujuan yang diharapkan. Dan keluarga yang seimbang adalah keluarga yang ditandai oleh komunikasi yang baik dan keharmonisan hubungan antara ayah, ibu, ayah dan anak serta antara ibu dan anak.
Dalam rumah tangga, komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) dapat diterapkan. Interpersonal communication adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam lingkungan keluarga.
Komunikasi antar pribadi memberikan kita kesempatan untuk memperbincangkan diri kita sendiri, belajar bagaimana dan sejauhmana terbuka pada orang lain serta mengetahui nilai, sikap dan perilaku orang lain sehingga kita dapat menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna, banyak bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain.
Keluarga merupakan suatu sistem yaitu suatu kesatuan yang dibentuk oleh bagian-bagian yang saling berhubungan dan berintraksi.
Menurut Balson (dalam Abriyoso 2012), komunikasi yang efektif apabila seseorang yang mengungkapkan keperihatinan dan problem tahu bahwa pendengarnya memahami pesan yang sedang disampaikan.
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena bagi terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegrasi oleh informasi, dimana masing-masing individu dalam masyarakat itu sendiri saling berbagi informasi (information sharing) untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan demikian, pemahaman komunikasi sebagai proses satu arah tersebut mengabaikan komunikasi yang tidak sengaja atau direncanakan, seperti mimik muka, nada suara, gerakan tubuh dan sebagainya yang dilakukan secara spontan.
Jadi kita dapat disimpulkan bahwa konsep komunikasi sebagai proses satu arah memfokuskan pada penyampaian pesan secara efektif dan menjelaskan bahwa kegiatan komunikasi bersifat persuasive.
Hubungan tersebut membantu mengurangi kesepian dan ketegangan serta membuat kita lebih positif tentang diri kita sendiri.
Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain dan realitas yang sama. Tentu saja pembandingan sosial semacam itu hanya dapat kita lakukan lewat komunikasi dengan orang lain.
Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain, terlebih orang-orang yang merupakan tokoh-tokoh signifikan (significant figures) dalam hidup kita. Bila hubungan kita dengan orang lain diliputi berbagai masalah, maka tentu kita akan menderita, merasa sedih, cemas, frustrasi.
Bila kemudian kita menarik diri dan menghindar dari orang lain, maka rasa sepi dan terasing yang mungkin kita alami pun tentu akan menimbulkan penderitaan, bukan hanya penderitaan emosional atau batin, bahkan mungkin juga penderitaan fisik.
Jadi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk membawa kita lebih baik lagi melihat bagaimana diri kita, lingkungan di sekeliling dan bagaimana alam ini berkembang. (Olyn)