/Ini Manfaat Besar Bendungan Meninting Untuk Lombok Barat Bagian Utara
Mataram, SIARPOST – Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Kementerian PUPR, Ir Hendra Ahyadi, mengatakan, pembangunan bendungan Meninting di Lombok Barat yang berkapasitas 12 juta meter kubik air tersebut dikerjakan dalam dua paket dan akan rampung pada 2023 mendatang.
Ia menyebutkan, paket pertama dengan kebutuhan biaya sebesar Rp875,25 miliar dan Rp481,33 miliar untuk paket dua. Sehingga total mencapai Rp1,3 miliar lebih.
“Berdasarkan data hingga November 2021 kemarin, pembangunan Bendungan Meninting baru mencapai 23,14 persen, dengan target rampung di 2023 mendatang,” ungkap Kepala BWS NT1, Dr Hendra Ahyadi, beberapa waktu lalu.
Baca juga : Baznas Sumbawa Barat Salurkan Bantuan Korban Banjir Alas
Dijelaskan Hendra, paket pertama mulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama, dan pekerjaan pendukung lainnya yang dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dan PT Bahagia Bangunnusa (KSO).
Untuk paket kedua, meliputi pengerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, dan bangunan fasilitas yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) dan PT Sac Nusantara (KSO).
“Keberadaan bendungan ini nantinya sangat berpotensi suguhkan manfaat besar untuk mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 hektare,” jelas Hendra.
Selain itu, tambahnya, juga untuk pemenuhan kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter/detik, khusu di wilayah Senggigi.
Kemudian keberadaan bendungan ini juga berpotensi menyediakan energi listrik sebesar 2 X 0,4 megawatt (MW) dan juga sebagai destinasi wisata baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Baca juga : Polres Bima Kota Tetapkan Empat Tersangka Kasus Kematian Desi
Bendungan Meninting dengan potensi ketersediaan air besar di Lombok Barat akan mendukung suplesi air ke daerah lain, terutama ke Lombok Selatan yang memiliki potensi lahan untuk areal pertanian lebih besar.
Tambahan tampungan air Bendungan Meninting juga akan membantu pemerintah daerah dalam mitigasi persoalan kekeringan di Pulau Lombok.
NTB sendiri menjadi salah satu provinsi dengan jumlah bendungan terbanyak. Total terdapat enam bendungan di NTB yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.
Beberapa di antaranya telah selesai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air, seperti Bendungan Tanju dengan volume tampungan sebesar 18,27 juta meter kubik, Bendungan Mila dengan 6,57 juta meter kubik, dan Bendungan Bintang Bano 76 juta meter kubik. Tiga bendungan lainnya, yakni Beringin Sila, Tiu Suntuk, dan Meninting kini tengah dibangun.