AMAN Sumbawa Gandeng Akademisi Lakukan Pemberdayaan Perempuan Adat

/Jelang MXGP di Sumbawa, UTS Turut Sukseskan Program Pemberdayaan Masyarakat Adat Untuk Kembangkan Usaha.

Sumbawa, SIARPOST – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri pemerintah Belanda melaksanakan Program pemberdayaan masyarakat adat khususnya pemberdayaan perempuan adat melalui Voice Global yang akan berlangsung 24 bulan dan dimulai dengan tahapan sosialisasi.

Dalam program tersebut, AMAN Sumbawa akan membentuk badan usaha milik masyarakat adat yang akan menjadi wadah untuk mengelola usaha dan produk.

Untuk mendukung program tersebut, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) juga ikut serta mensukseskan program yang ditujuan bagi perempuan adat yang ada di 11 komunitas adat di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat.

Baca juga : Manajemen Bank NTB Syariah Mengucapkan Selamat Memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah

Dosen Pasca Sarjana UTS, Dr Ahmad Yamin yang diminta AMAN Sumbawa untuk menjadi Fasilitator sosialiasi program, mengatakan, program tersebut ditujukan untuk perempuan adat dalam membangun badan usaha milik masyarakat adat.

“Jadi badan usaha yang nantinya akan dibentuk akan menjadi tempat mengelola dan memasarkan produk unggulan di masing-masing komunitas adat,” kata usai menjadi fasilitator di tiga komunitas di Sumbawa, Minggu (27/2).

Dijelaskan Dr. Iyong sapaan akrab Ahmad Yamin, ada tiga komunitas yang diberikan sosialisasi awal yaitu komunitas adat Ponan di Desa Pekat Kecamatan Moyo Hilir, Komunitas adat Ponto Ai Padeng di Desa Mama Kecamatan Lopok dan Komunitas adat Rebu Payung di Desa Sepayung Kecamatan Plampang.

Pada saat menjadi fasilitator, Dr Iyong menjelaskan bahwa jauh sebelumnya, masyarakat adat sudah mempunyai keterampilan seperti menenun, atau dalam bahasa Sumbawa membuat Kre Sesek/Kre Alang.

Namun saat ini sangat dibutuhkan wadah pengembangan usaha dan inovasi serta manajemen pemasaran agar mempunyai nilai tambah produk.

“Melalui program ini kami akan memfasilitasi ibu-ibu mulai dari pemilihan bahan, pendampingan keterampilan, pengurusan badan hukum (legalitas dalam bentuk HAKI/paten) sampai kepada pemasaran,” kata Dr. Iyong.

Apalagi saat ini Pemda Sumbawa, tambahnya, akan menggelar event Internasional yaitu MXGP yang tentunya akan mengundang banyak penonton dan wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara.

“Tentunya kita harus siap menyambut moment ini, menyiapkan produk-produk unggulan agar dapat dijual dan dikenal baik untuk pasar nasional maupun internasional,” katanya.

Potensi besar juga dimiliki oleh komunitas adat Ponto Ai Padeng di Desa Mama Kecamatan Lopok yang mempunyai bendungan penghasil ikan air tawar seperti nila dan gabus.

Potensi hasil tangkapan ikan air tawar tersebut dapat dikelola oleh ibu-ibu (perempuan adat) menjadi tepung ikan yang nantinya akan didampingi oleh voice global.

Baca juga : PUPR Lombok Tengah Akan Hotmix 90 km Jalan dan Garap Satu Jembatan Tahun Ini

Begitu juga komunitas adat Rebu Payung Desa Sepayung Kecamatan Plampang yang memiliki produk lokal yaitu jagung. Dengan luasan lahan jagung mencapai 2.000 hektare dapat menjadi potensi untuk dikembangkan dan dikelola menjadi produk unggulan.

“Produk dari bahan jagung dapat diolah menjadi tepung jagung yang akan memberikan nilai tambah, ketimbang harus dijual kepada tengkulak dengan hitungan kwintal,” katanya.

Dr. Iyong juga menjelaskan, semua komunitas adat yang masuk dalam program pembentukan Badan Usaha Milik Masyarakat di 11 komunitas baik yang ada di Sumbawa dan Sumbawa Barat tidak diberikan dana segar akan tetapi akan didukung dengan bantuan peralatan dan keterampilan, manajemen dan inovasi pengembangan produk.

Keterlibatan Dosen Sekolah Pasca dalam program ini disamping untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat juga untuk mencari riset inovasi yang sudah dituangkan dalam RKAT Sekolah Pasca Tahun 2022.

Program ini juga terkait dengan sentuhan manajemen inovasi produk di komunitas adat yang kebetulan berada di desa-desa yang sangat membutuhkan bantuan pendampingan dari perguruan sebagai pengamalan Tri Dharma di Sekolah Pasca Sarjana Manajemen Inovasi di UTS.

Exit mobile version