Sepak Bola Dompu Sulit Berkembang, Rupanya Ini Penyebabnya

 

/Kompetisi Peta Academy Bukti Nyata Keperkasaan SSB Asal Dompu

Sumbawa Barat, SIARPOST | Sepak bola adalah olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat secara umum dari zaman ke zaman. Bahkan sebuah daerah dikenal publik dari pencapaian dan solidnya tim sepakbola nya.

Tidak diragukan lagi, Kabupaten di Nusa Tenggara Barat seperti Bima, Kota Bima, Sumbawa Barat, dan Mataram adalah daerah-daerah yang terkenal dengan tim sepakbolanya yang solid, memiliki segudang prestasi dan memiliki pemain yang handal.

Khusus buat Kabupaten Dompu, bak sebuah hutan lindung yang potensinya melimpah tetapi tidak dapat dimaksimalkan dengan baik.

Ungkapan itulah yang pas untuk menggambarkan potensi pemain yang dimiliki Kabupaten Dompu saat ini. Banyak pemain berbakat tetapi tidak bisa berkembang.

Bukti keperkasaan tim dari Kabupaten Dompu, di usia anak U-10 dan U-12 tahun kompetisi Peta Academy Sumbawa Barat, dua tim Sekolah Sepak Bola (SSB) asal Dompu menjadi finalis.

Baca juga : Kandaskan SSB Taruna Potu A, SSB Bima United Rajai Kompetisi Peta Academy

Pada kompetisi yang digelar di alun-alun Kota Taliwang pada 26 sampai dengan 28 Agustus 2022 tersebut, tim SSB GONG 2000 U-10 tahun tampil di final melawan SSB Persid Dena. Namun SSB GONG 2000 kalah dan mendapat runner-up.

Begitu juga di U-12 tahun, dua tim SSB Taruna Potu melaju ke babak 8 besar. Dan tim A melaju sampai final.

Di final Taruna Potu kalah dari tim kuat asal Kota Bima yaitu SSB Bima United Academy A. Taruna Potu juga mendapat Runner-up.

Walaupun mendapat rannerup, SSB Taruna Potu telah memberikan tontonan permainan yang fantastis melalui para pemain andalan mereka. Memiliki peluang lebih banyak namun nasib tidak berpihak.

Kedua tim dari dua SSB tersebut bukan tanpa perlawanan di fase grup. Mereka melawan dan mengalahkan tim-tim kuat asal Sumbawa dan Tuan Rumah yang diunggulkan.

Pengamat sepak bola asal Bima yang juga menjadi manager PS Bima Dompu di Sumbawa Barat, Muhammad Dahyar BA, saat ditemui di partai final, kemarin, mengatakan, pencapaian luarbiasa ini bukti bahwa, SSB asal Dompu mampu menjadi tim kuat di NTB.

“Jika ini terus dibina maka tidak menutup kemungkinan tim ini akan sampai ke level nasional,” ujar Dahyar.

Baca juga : Hebat!! Tiga Tim SSB Taruna Potu Lolos 8 Besar di Event Peta Academy KSB

Dahyar menambahkan, bahwa PSSI harus memperhatikan dan membina anak-anak usia anak ini agar menjadi satu tim yang solid di Dompu.

“Bila perlu PSSI atau Ketua KONI yaitu Bupati memanggil dan mengundang khusus pelatih dan pengurus dua SSB yang sukses mengharumkan nama Dompu di Sumbawa Barat,” katanya.

Karena menurut Dahyar, selama ini tidak ada wadah yang terorganisir yang konsisten membina anak-anak ini. Ia berharap ini berkelanjutan karena dengan pencapaian tersebut warga Bima Dompu yang ada di Sumbawa Barat ikut bangga.

Ia menganggap bahwa selama ini persepakbolaan Dompu tidak terlalu berkembang. Jika ingin daerah berkembang, tambah Dahyar, investasi datang maka kembangkan sepak bola secara profesional dan anggarkan dana khusus untuk itu.

Terpisah, Kepala Sekolah SSB Taruna Potu, Junaidi yang akrab disapa Om Jun, angkat bicara terkait dengan perkembangan sepakbola di Kabupaten Dompu.

Menurut Om Jun, ada beberapa faktor yang menyebabkan tim sepakbola Dompu tidak mampu sampai ke level nasional, salah satunya adalah tidak adanya kompetisi resmi yang diadakan di daerah tersebut.

“Dompu sampai saat ini tidak ada kompetisi resmi, faktor dukungan sarana dan prasarana juga tidak maksimal sehingga sepakbola Dompu sulit berkembang,” kata Om Jun yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kompetisi di PSSI Dompu.

Pada sisi anggaran juga minim, minimal cabor Sepakbola harus mempunyai anggaran Rp500 juta pertahun untuk pembinaan pemain. Sementara dari KONI sendiri PSSI hanya mendapat uang pembinaan yang maksimal sampai ke angka Rp20 juta saja.

Ia juga beberapa waktu lalu pernah menyusun dan memaparkan program untuk kompetisi resmi di Dompu, namun karena covid-19 program tersebut tidak terealisasi.

“Pada tahun 2021 karena Covid-19 landai kami menghadap Bupati tetapi beliau belum mengizinkan, dan insyaAllah tahun 2023 ini target kami akan laksanakan kompetisi resmi,” katanya.

Baca juga : Bupati Sumbawa H Mo Siap Bertarung Untuk Periode Kedua

Pada sisi kondusifitas, saat ini masyarakat Dompu telah sadar bahwa sepakbola dan event lainnya sangat menentukan kemajuan daerah sehingga kondusifitas semakin terjaga.

Demikian juga dengan wasit, Dompu telah memiliki wasit berlisensi sehingga faktor wasit yang selama ini mengundang keributan akan dapat ditekan.

Iya berharap kepada para pengurus PSSI Kabupaten Dompu, agar bersama-sama berbuat untuk kemajuan sepakbola Dompu secara umum, dan membangun kembali kejayaan Persidom Dompu seperti tahun 80an hingga awal 90an.

Exit mobile version