Sampah di Lombok Barat Menumpuk, Armada Pengangkut Masih Sangat Kurang

 

Mataram, SIARPOST | Miris, sampah yang menumpuk di pinggir jalan raya di Kecamatan Kediri Lombok Barat sangat mengganggu pengguna jalan karena bau nya yang menyengat.

Bukan saja bau yang tidak sedap, adanya sampah tersebut merusak keindahan di jalan yang menghubungkan Lombok Barat dan menuju Lombok Tengah tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat, Hermansyah, saat dimintai keterangan beberapa waktu lalu, mengatakan, bahwa ada lima desa di Kecamatan Kediri yang setiap hari membuang sampah di lokasi tersebut.

Sementara armada pengangkut untuk Kediri masih sangat kurang, yaitu cuma ada dua armada yang setiap hari mengangkut sampah ke pembuangan akhir di TPA Kebon Kongok yang ada di Desa Suka Makmur Kecamatan Gerung.

Tersedianya dua armada ini tidak berbanding dengan intensitas pembuangan dan jumlah sampah yang terus menerus terjadi setiap harinya.

“Armada cuma ada dua, sementara ada lima desa yang membuang sampah di lokasi itu setiap hari, ya mau enggak mau kita harus bersihkan dan angkut semua,” katanya.

Baca juga : Kunjungi Stand Museum Daerah Pada Mudzakarah Rea, Ketua DPRD Sumbawa Beri Apresiasi

Namun ia mengaku bahwa pihak LH Lombok Barat selalu menerjunkan alat berat untuk mengangkut sampah di lokasi tersebut.

“Bulan kemarin sudah kita terjunkan alat berat, bulan ini juga sudah. Besok minggu depan kita akan turunkan lagi alat berat,” jelas Hermansyah.

Dinas LH Lobar sejauh ini hanya mempunyai 20 armada pengangkut sampah untuk menangani 10 kecamatan.

Jumlah ini sangat minim dibandingkan jumlah sampah yang dihasilkan oleh sekitar 724.744 jiwa masyarakat Lombok Barat setiap harinya (Data BPS Lobar Tahun 2020).

“Kalau nambah armada yang ada untuk Kediri mungkin akan mengganggu kecamatan lainnya. Fisikal daerah juga saat ini minim dan kayaknya agak sulit,” jelas kepala dinas yang ramah dan komunikatif ini.

Pihaknya sejauh ini telah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengolahan sampah rumah tangga yang seharusnya sebelum dibuang harus dipilah terlebih dahulu, namun masyarakat belum menyadari hal tersebut.

Baca juga : Luapan Air Menerjang Permukiman di Desa Cendi Manik Lobar, Gagal Panen Menghantui

Ia juga telah mengarahkan para kepala desa agar membuang sampah langsung ke Tempat Pembuangan Akhir Kebon Kongok di Gerung, tetapi mereka (kades.red) masih beralasan jauh. Sehingga sampah dibuang ke satu lokasi yang ada di Kediri.

Dilansir dari laman indonesia.go.id, Lembaga berwenang atas “penghasilan sampah” Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui pada 2020 total sampah nasional mencapai angka 67.8 juta ton. Itu berarti 270 juta penduduk Indonesia per harinya menghasilkan sekitar 185.753 ton sampah, atau 0.68 kilogram per individunya.

Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, angka tersebut mengalami peningkatan. Pada 2018, produksi sampah nasional mencapai 64 juta ton dari 167 juta penduduknya dan menjadi bagian dari sampah-sampah yang menggunung di timbunan tempat-tempat pembuangan akhir.

Exit mobile version