Lombok Barat, SIARPOST.com | Jalan menuju destinasi wisata Taman Langit yang berada di Desa Bengkaung Kecamatan Baru Layar, Lombok Barat masih saja terlihat rusak. Sejumlah wisatawan yang datang ke wisata Taman Langit yang melewati jalan tersebut mengeluh.
Menurut warga setempat, H Ahmad Junaidi, jalan tersebut sudah dua tahun rusak dan tidak diperhatikan oleh pemerintah desa maupun pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Baca juga : Jalan Rusak di Plampang dan Empang Sumbawa, Wabup Akan Panggil PUPR
“Jalan ini kewenangan Kabupaten Lombok Barat tetapi kan desa juga harus meminta ke Pemda agar segera diperbaiki. Sudah dua tahun rusak sejak banjir kemarin,” ujar H Ahmad yang juga menjabat sebagai kades pada periode tahun 2012-2018 yang lalu.
Ia meminta pihak desa menjalankan tugas dan fungsinya, agar bisa mendengar keluhan dan harapan warga, sehingga bisa meminta perbaikan jalan tersebut kepada pihak Pemda karena kewenangannya.
“Walaupun bukan tanggung jawab desa, tapi setidaknya desa memberikan usulan kepada Pemda,” ujarnya.
Baca juga : Soal Hutang Pemprov NTB, Kontraktor Bantah dan Klarifikasi Tidak Ada Rencana Aksi
Selain wisatawan, masyarakat setempat juga selalu mengeluh dan bertanya-tanya kapan jalan tersebut akan bisa diperbaiki. Masyarakat pun sering melihat sejumlah orang yang datang mendokumentasikan lokasi jalan rusak tersebut, namun hingga saat ini tidak ada tindaklanjut.
Untuk memperbaiki jalan yang panjangnya sekitar 25 meter ini, tambah H Ahmad, tidak sampai menghabiskan dana Rp100 juta. Namun yang juga harus diperhatikan oleh Pemda adalah saluran drainase jembatan yang ada di bawah jalan yang terkadang meluap.
“Banjir dua tahun lalu karena jembatan ini juga meluap sehingga air keluar ke jalan,” katanya.
Salah satu wisatawan asal Dompu, Ajeng, yang sering datang menikmati keindahan sunset di taman langit mengeluh. Karena setiap kali pulang merasa was-was jika melewati jalan tersebut.
“Kita kan takut kalau turun dari atas sana melewati jalan rusak ini. Takut jatuh, apalagi kalau musim hujan. Jalan ini kan agak menurun,” kata Ajeng.
Saat berita ini turun, pihak desa dan Pemda Lombok Barat belum berhasil dimintai keterangan.
