Mataram, SIARPOST.COM | Ketua DPW Partai UMMAT Provinsi NTB, Yuliadin menanggapi isu salah satu kader Partai dari DPC Kabupaten Dompu yang diduga terlibat dalam praktik illegal logging yang diberitakan media beberapa waktu lalu. Yuliadin yang biasa disapa Bucek mengatakan, akan segera memanggil yang bersangkutan untuk diklarifikasi.
“Nanti akan kita panggil yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi,” ujar Bucek saat diwawancarai di Mataram, Minggu (1/10/2023).
Sebagai salah satu dukungan kepada pemerintah menjaga kelestarian hutan, Bucek mengatakan, setiap oknum atau pihak yang melakukan illegal logging harus dihukum sesuai aturan.
“Illegal logging ini adalah kejahatan luarbiasa, kita mendukung pemerintah untuk memberikan sanksi, namun jangan pula menghukum seseorang hanya atas dasar isu dan dugaan saja,” katanya.
Terkait dugaan Sekretaris partai UMMAT Kabupaten Dompu yang terlibat dalam illegal logging, ia akan menunggu dan akan menghargai proses hukumnya sampai selesai.
“Kalau ada proses hukumnya kita akan tunggu sampai ada putusan ingkrah dari pengadilan. Kita tidak bisa memecat seseorang atas dasar dugaan dan isu sehingga terkesan menzolimi orang,” ujar Bucek.
Baca juga : Akan Dibuka Jokowi, AALCO ke-61 di Bali akan bahas Isu Hukum, 91 Negara Siap Hadir
Jika pun kader partai UMMAT tersebut terbukti terlibat sesuai fakta hukum dan keputusan pengadilan, maka partai akan melakukan proses sesuai dengan yang tertuang dalam AD/ART Partai.
Sebelumnya, Sekretaris DPC partai UMMAT Kabupaten Dompu diduga ikut terlibat dan melindungi pihak BKPH yang diketahui terlibat dalam kejahatan illegal logging di Dompu.
Seperti dikutip dari Bidikinfonews, dugaan keterlibatan kader partai UMMAT tersebut diketahui dari beberapa sumber yang ada di lokasi sekitar, bahwa ia menguasai dan menjual kayu jenis sonokeling hasil illegal logging.
Dari beberapa keterangan warga juga bahwa politisi sekaligus Pengurus partai UMMAT memiliki anak buah yang digaji untuk melakukan pembabatan kayu yang ada di lokasi kawasan hutan tutupan negara. (FR)