Ketua KONI NTB, Mori Hanafi saat ditemui di Hotel Lombok Raya usai acara Rakerwil KONI, Selasa (14/5/2024). Foto : Feryal
MATARAM, SIARPOST | Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) persiapan PON Aceh-Sumut terus berjalan, para atlet grade A telah menjalani Pelatda sejak Januari 2024 yang lalu, sementara atlet grade B baru sekitar satu bulan bergabung.
Seiring berjalannya Pelatda yang dipusatkan di Mataram, ada sejumlah pelatih dari beberapa cabang olahraga (Cabor) yang mengeluh terkait belum adanya pembayaran gaji pelatih dan atlet grade B.
Begitu juga peralatan yang masih sangat minim yang belum bisa dipenuhi oleh KONI NTB. Padahal para atlet sangat membutuhkan peralatan yang standar untuk menguji perkembangan pada saat latihan.
BACA JUGA : TGB Akhirnya Angkat Bicara, Restui Zul-Rochmi Jilid II
Seperti cabor panahan dan anggar yang mengeluh belum adanya peralatan yang standar sehingga akan menyulitkan mereka mendapatkan hasil latihan yang maksimal.
Keluhan para pelatih dan atlet tersebut langsung dijawab tegas oleh Ketua KONI NTB, Mori Hanafi saat ditemui usai rapat kerja wilayah di Hotel Lombok Raya, Selasa (14/5/2024). Mori menegaskan bahwa gaji pelatih dan atlet sudah dibayarkan semua.
“Sudah semua kita bayarkan, yang great A maupun great B. Jadi besaran pembayaran honor atlet dan pelatih ini sudah ada kajiannya dan sesuai standar,” ujar Mori Hanafi.
Dari anggaran total Rp15 miliar, yang baru cair adalah sebesar Rp8 miliar untuk tahap pertama, semua sudah dialokasikan untuk gaji pelatih dan atlet, biaya makan, biaya tenaga kesehatan dan lainnya.
“Untuk pelatda ini menghabiskan anggaran sekitar Rp3 miliar per bulannya,” kata Mori.
BACA JUGA : Situasi Terkini Pasca Penyerangan Memakan Korban di Meninting Lombok Barat, Aparat Siaga
Terkait dengan peralatan, KONI NTB juga menyiapkan anggaran sebesar Rp2,6 miliar dan untuk tahap pertama telah disetujui sebesar Rp600 juta.
“Anggaran untuk peralatan juga sudah ada, tinggal para pengurus cabor mengajukan RAB nya agar segera cair. Udah ada kog anggarannya, kalau ajukan sekarang ya pasti cair,” katanya.
Mori pun meminta, sebelum mengajukan RAB tersebut, Cabor harus menyerahkan laporan pertanggungjawaban sebelumnya yakni penggunaan anggaran pada Babak Kualifikasi PON beberapa waktu lalu.
Persyaratan tersebut akan diterapkan, jika tidak maka KONI NTB tidak akan memberikan dana untuk cabor yang belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban. Hal ini dilakukan agar setiap penggunaan anggaran tersebut bisa dipertanggungjawabkan.
“Kita tidak mau ada kasus di kemudian hari nanti, sehingga kita harus tegas. Kalau mau cairkan anggaran saat ini maka serahkan dulu laporan pertanggungjawaban yang sebelumnya,” kata Mori.
Mori tidak mau kejadian seperti KONI Kota Mataram yang saat ini sedang diperiksa Kejaksaan karena tidak tertib administrasi, termasuk laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran tersebut.***