Gelar FGD, Pemda Lombok Utara dan BKKPN Identifikasi Permasalahan Kawasan Konservasi Gili Matra

 

Lombok Utara, SIARPOST | Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH di dampingi Assisten II Setda KLU Ir. Hermanto, buka acara Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi permasalahan di kawasan konservasi pulau Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan (Matra) kegiatan tersebut berlangsung di Aula Bupati Lombok Utara, selasa, (11 juni 2024).

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di hadiri Koordinator Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Wilayah Kerja Kawasan Konservasi Gili Matra, Martanina S.ST, Pi., dan sejumlah Pejabat lingkungan pemerintah Lombok Utara.

Sebagaimana kita ketahui bersama, Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu kabupaten yang mengandalkan pariwisata sebagai sumber pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat.

BACA JUGA : Bupati Lombok Utara Sampaikan Tiga Raperda RPJPD 2025-2045 Dalam Rapat Paripurna DPRD

Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH, menekankan pentingnya sektor ini dalam berbagai kesempatan.

“Lombok Utara menjadi pintu masuk pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selain itu, daerah ini memiliki tingkat toleransi sosial dan budaya yang tinggi serta angka kriminalitas terendah. Hal ini menjadi modal yang baik bagi sektor pariwisata wilayah kami,” ucap Bupati.

Sektor pariwisata memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu sumber penerimaan devisa. Selain itu, sektor ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan produktivitas daerah.

“Pada kesempatan ini, saya meminta agar kita semua mengikuti FGD ini dengan baik dan seksama sehingga nantinya dapat diimplementasikan dan menghasilkan output yang baik,”tambahnya

Dalam kesempatan yang sama, Martanina S.ST, Pi., Koordinator Wilayah Kerja Kawasan Konservasi Gili Matra, menyampaikan langkah-langkah identifikasi, prioritas, dan perencanaan penanganan permasalahan di kawasan konservasi Pulau Gili Air, Meno, dan Trawangan (Gili Matra).

BACA JUGA : Akhirnya PJ Gubernur NTB Nyatakan Maju di Pilgub 2024, Baliho Raksasa Terpampang di Kota Mataram

Ia menjelaskan pentingnya pembentukan Satuan Tugas dan Sekretariat Percepatan Penanganan Permasalahan di kawasan pariwisata tersebut.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah agar kita dapat mendiskusikan dan merumuskan rencana aksi untuk masalah di Gili Matra, khususnya yang mengancam degradasi terumbu karang. Semoga dengan pertemuan ini kita bisa menyatukan persepsi dan visi misi demi keberlangsungan ekosistem di kawasan konservasi Gili Matra,” jelasnya.

Kawasan Konservasi Perairan Nasional Gili Matra merupakan aset strategis yang perlu dijaga dan dirawat sehingga bermanfaat untuk keberlangsungan kehidupan baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat sekitarnya.

Melalui kegiatan FGD kali ini, diharapkan dapat diidentifikasi dan ditetapkan prioritas serta perencanaan untuk menangani permasalahan di kawasan konservasi tersebut.

Selanjutnya, diharapkan akan terbentuk Satuan Tugas dan Sekretariat Percepatan Penanganan Permasalahan pada Kawasan Konservasi Gili Matra.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan sektor pariwisata di Kabupaten Lombok Utara akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.(Nisa)

Exit mobile version