SUMBAWA BARAT, SIAR POST | Front Pemuda Taliwang (FPT) melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kamis (16/1/2025). Demo tersebut berujung dilakukannya blokir jalan oleh sejumlah massa aksi.
Dari pantauan media ini di dalam siaran langsung facebook FPT, terlihat aksi blokir jalan tersebut disebabkan oleh Kepala Kejaksaan tidak mau menemui massa aksi di luar kantor.
BACA JUGA : Aduh! Forum Dinamika Jakarta Adukan Jaksa dan Kajari KSB ke Komisi Kejaksaan RI, Gegara Kasus Mafia Tanah
Terlihat lalu lintas di jalan Taliwang – Labu Lalar tersebut macet dan tidak bisa dilewati kendaraan sementara waktu, karena diblokir oleh massa aksi.
Kordum Aksi, Abu bakar Beko, dalam orasinya meminta publik melihat bagaimana sikap Kajari KSB yang tidak mau keluar menemui massa aksi.
“Presiden Prabowo, kami di kantor Kejari KSB, sudah berjam-jam negosiasi tetapi Kajari KSB tidak mau menemui kami. Minta tolong kepada anggota DPR RI, saksikan ini,” kata Beko dalam orasinya.
“Inilah kondisi KSB yang sebenarnya, kami datang menyerukan kebenaran,” ujar Beko.
Beko juga meminta agar masalah ini menjadi atensi Kapolri, Kejagung, Kejati NTB dan Kapolda NTB agar dapat turun ke KSB melakukan investigasi terkait kasus yang ditangani di KSB.
“Kami masih menduduki Kejari KSB, bahkan kami tidak akan pulang sebelum Kajari menemui kami di depan sini, kita panas-panas bersama,” kata Beko yang dihubungi media ini melalui telpon saat orasi.
“Kami ingin Kajari keluar menemui kami di sini, jangan hanya bersembunyi di dalam kantor,” Tambah Beko.
Kasi Intel Kejari KSB, Benny Utama SH yang dihubungi media siar post, Kamis, memberikan tanggapan, bahwa pihaknya sejak awal sudah siap menerima perwakilan massa aksi 10 orang untuk diskusi di dalam kantor.
“Tapi dari teman-teman massa aksi tidak mau masuk,” ujarnya.
Benny mengatakan, Demo sebelum nya juga pihaknya selalu berdiskusi di dalam kantor. Sehingga di dalam lebih baik agar bisa berdiskusi dengan baik, siapa tau massa aksi juga membawa data atau dokumen yang nantinya bisa didiskusikan lebih lanjut.
Hingga berita ini naik, massa aksi masih bertahan dan menduduki kantor Kejari KSB.
Sebelumnya, massa aksi menuntut agar Kejari KSB memberikan klarifikasi terkait dengan dugaan diskriminasi hukum yang dilakukan kepada kasus dugaan Mafia tanah di Sekongkang.
Kemudian ada nya pemblokiran 13 sertifikat lahan yang dilakukan oleh BPN Sumbawa Barat atas permintaan Penyidik Kejari KSB.
Aksi demo ini dikawal ketat anggota Polres Sumbawa Barat.
(Feryal).