Sekolah Pesisi Juang dan Orang baik, Membangun Rumah Untuk Warga Yang Terdampak Banjir Rob

 

MATARAM, SIAR POST | Pada musim cuaca ekstrem bulan Januari hingga Februari 2025 kemarin, semua wilayah Mataram khususnya yang berada di wilayah pesisir merasakan dampak dari cuaca ekstrem tersebut, tak terkecuali masyarakat pesisir yang berada di Lingkungan Bintaro Jaya, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan juga merasakan ganasnya cuaca ekstrem.

Cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan salah satu rumah warga yang berada di pesisir rubuh tersapu gelombang pasang saat banjir rob.

BACA JUGA : Asosiasi Rumah Singgah Pastikan Layanan Gratis Bagi Pasien Rujukan ke RSUD Provinsi NTB

Jauhari Tantowi pendiri Sekolah Pesisi Juang merespon kejadian tersebut dengan melakukan peninjauan dan kemudian berkolaborasi dengan orang baik secara swadaya membangun rumah.

“Satu rumah yang terdampak ini adalah perempuan pesisir yang hanya hidup sebagai buruh nelayan dan tukang cuci, ia memiliki anak 2 masih kecil tanpa suami, jadi Sekolah pesisi juang dan warga siap membantu.” Ujar Jauhari.

Setelah kejadian tersebut Sekolah Pesisi Juang berkolaborasi dengan berbagai komunitas untuk bersama-sama membuka donasi, mulai dari Komunitas Motor Republik Kandang Babi, Cendekia Mengajar, Peace Maker Lombok dan Back To Social. Yang terkumpul secara swadaya sebesar 3.308.000.

BACA JUGA : Surat Edaran Bupati Lombok Utara, Rumah Makan Dilarang Buka, Hotel Diperketat

“Uang donasi yang terkumpul akhirnya kami belikan bahan bangunan untuk mempercepat pembangunan rumah, rumah yang kami bangun bersifat semi permanen, dengan dana segitu Alhamdulillah sudah berdiri rumah yang dibangun secara gotong-royong dengan warga.” Pungkas Jauhari.

Berkat dukungan semua orang baik ini akhirnya perempuan pesisir yang kehilangan rumahnya kembali tersenyum, dengan adanya gerakan rakyat ini tentu menjadi atensi untuk membantu mereka yang kurang mampu. Jauhari Menegaskan bahwa hal-hal baik itu dimulai dengan niat dan tekad, untuk terus membesamai masyarakat pesisir perlu banyak keberanian. ***

Exit mobile version