Beras Murah Rp50 Ribu Diserbu Warga NTB, Wakapolda Pastikan Distribusi Tepat Sasaran

Mataram, SIARPOST – Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Perum Bulog Kanwil NTB terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau di tengah mahalnya harga pangan.

Hingga Kamis (14/8/2025), tercatat sekitar 70 ton beras sudah disalurkan kepada warga di berbagai titik di wilayah NTB.

Wakapolda NTB, Brigjen Hari Nugroho, usai memantau langsung GPM di halaman Polsek Pagutan Mataram dan mengikuti video conference bersama Mabes Polri, menegaskan bahwa program ini digelar serentak di 31 titik wilayah Polda, Polres, dan Polsek.

BACA JUGA : Menjaga Luka, Merajut Saudara: Bhayangkari Lombok Utara Jaga Generasi Hebat

“Hari ini target kami 25 ton beras. Selain beras, kami juga sediakan minyak goreng dan gula dengan harga di bawah pasar. Semua berkat kerja sama dengan Bulog,” ujarnya.

Brigjen Hari menekankan, penyaluran beras murah dilakukan dengan pengawasan ketat untuk mencegah penimbunan.

“Setiap KK hanya boleh membeli maksimal 10 kilogram atau dua paket. Kami hanya menjual langsung ke masyarakat, bukan ke pedagang untuk dijual kembali,” tegasnya.



Selain pengawasan distribusi, jajaran Polri bersama TNI dan pemerintah daerah juga melakukan pengamanan di lapangan agar kegiatan berlangsung aman dan tertib.

Harga di Bawah Pasar, Manfaat Langsung ke Warga

Wakil Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTB, Rizal P. Sukmaadijaya, menjelaskan bahwa beras yang dijual di GPM harganya lebih murah dari Harga Eceran Tertinggi (HET). “Kami jual di bawah HET, yakni Rp58 ribu per 5 kilogram. Sementara HET saat ini Rp12.500 per kilogram,” ungkapnya.

Rizal menambahkan, kegiatan ini adalah bagian dari upaya menjaga ketersediaan stok dan menstabilkan harga agar tetap terjangkau oleh semua kalangan. “Tidak hanya Polri, TNI juga bergerak, bersama pemprov dan pemda setempat,” jelasnya.

Warga yang hadir pun mengaku merasakan manfaat langsung. Dian Nita dari Banyumulek mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya beli empat kantong, sangat membantu kebutuhan keluarga,” katanya.

BACA JUGA : PLN Melesat ke Fortune Global 500, Digitalisasi dan Beyond kWh jadi Kunci

Pujiono asal Gomong juga mengaku terbantu. “Saat ini beras mahal dan susah didapat. Kegiatan ini membantu sekali,” ujarnya.

Mencegah Gejolak Harga hingga Akhir Tahun
Program ini menargetkan penyaluran beras murah secara berkelanjutan hingga akhir tahun, sejalan dengan target Bulog NTB yang mencapai 23 ribu ton.

Exit mobile version