Lombok utara SIARPOST- Tingkat hunian hotel di kawasan wisata Gili Air, menunjukkan tren yang membanggakan. Memasuki musim liburan Juli hingga Agustus tahun ini, hampir seluruh kamar hotel di pulau kecil yang menjadi bagian dari destinasi tiga Gili tersebut penuh terisi.
General Manager (GM) Hotel Vyaana Gili Air Lyly Mac Donald mengatakan, okupansi yang meningkat di masa high season sebenarnya terjadi setiap tahun. Bahkan, banyak wisatawan yang terpaksa mencari alternatif penginapan karena kesulitan mendapatkan kamar.
BACA JUGA : Hadapi Perubahan Iklim, Lombok Utara Susun Kebijakan Tata Ruang Berbasis Mitigasi Bencana
“Setiap tahun di bulan Juli-Agustus memang selalu full. Kadang banyak sekali tamu yang memberanikan diri datang ke Gili, namun kesulitan mendapatkan kamar, dan itu mereka akui sendiri,” jelasnya.
Bahkan tak sedikit wisatawan yang melakukan pemesanan setahun sebelumnya. Baik melalui partner travel agent maupun booking langsung dari negaranya lewat platform online yang biasa mereka gunakan.
Lyly menambahkan, tingkat okupansi hotel semakin terdongkrak dengan adanya event Gili Festival 2025 yang digelar Pemda Lombok Utara pada 18–20 Agustus. Menurutnya, kehadiran event semacam ini tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan, tetapi juga memperkaya pengalaman wisatawan selama menginap.
“Banyak tamu menyampaikan rasa senangnya karena bisa menyaksikan budaya lokal. Awalnya mereka datang hanya ingin menikmati pantai, tapi akhirnya mendapat pengalaman tambahan. Mereka merasa seperti dapat bonus,” ujarnya.
Festival yang menghadirkan beragam atraksi budaya dan tradisi masyarakat pesisir itu menjadi hiburan tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Selama tiga hari, wisatawan disuguhi ritual adat, musik tradisional, hingga kuliner khas lokal.
Hal senada disampaikan General Manager Hotel 7Seas Gili Air Putu Suria. Hanya saja dia menekankan pentingnya penataan kawasan Gili secara berkelanjutan. Menurutnya, tiga Gili, Gili Trawangan, Meno, dan Air masih menjadi sumber pemasukan terbesar bagi Lombok Utara dari sektor pariwisata.
BACA JUGA : Satpol PP Lombok Utara Kembali Gempur Rokok Ilegal, Edukasi Masyarakat Jadi Prioritas
“Walaupun di high season hampir semua destinasi ramai, tapi di Lombok Utara mayoritas wisatawan datang ke Gili. Tiga Gili ini penyumbang terbesar kunjungan wisatawan,” ungkap Putu.
Ia menjelaskan, high season di Gili berlangsung hingga pertengahan September. Setelah itu, kunjungan biasanya menurun hingga Desember. Namun, Pemda Lombok Utara sudah menyiapkan sejumlah event akhir tahun yang diharapkan kembali mendongkrak okupansi hotel.