Senyum Baru Anak Dusun Terpencil di Senggigi Kini Bisa Bicara: Rahmat Zikri Pulih Berkat Operasi Gratis

Lombok Barat, SIAR POST – Harapan baru hadir bagi Rahmat Zikri Ilias, bocah sembilan tahun asal Dusun Gunung Kame, Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat. Setelah menjalani operasi bibir sumbing dan langit-langit pada Juni 2025 lalu, Rahmat kini bisa tersenyum dan berbicara lebih lancar dari sebelumnya.

Operasi gratis tersebut difasilitasi oleh Yayasan Senyum Lestari bekerja sama dengan Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit (YPPCBL) Bandung.

Bagi keluarga Rahmat, bantuan ini menjadi anugerah besar, karena tanpa biaya yang tinggi mereka bisa menyaksikan anaknya tumbuh dengan percaya diri.

BACA JUGA : Geger di Bima! Suami Grebek Istri Berstatus ASN Bersama Pria Lain, Lapor Polisi soal Dugaan Persetubuhan

“Perasaan saya tentunya sangat bahagia. Sebelum operasi, ngomongnya agak kurang jelas, tapi setelah operasi Alhamdulillah suaranya makin bagus dan makin lancar. Yang tadinya kami kira tidak bisa bicara normal, ternyata sekarang semakin sembuh dan progresnya bagus,” tutur ibu dari Rahmat, Hendrawati Rosiana dengan penuh syukur saat ditemui, Senin (25/8/2025).

Kunjungan Yayasan Senyum Lestari bersama NTBCare ke rumah Rahmat menjadi momen penuh haru. Senyum ceria orang tua Rahmat terlihat jelas saat menyambut rombongan yayasan yang kembali menengok perkembangan buah hatinya.

Selain Rahmat, Yayasan Senyum Lestari juga telah membantu anak-anak lain di dusun tersebut yang mengalami kondisi serupa. Komitmen yayasan ini kuat: membantu anak-anak NTB yang menderita bibir sumbing agar mendapatkan akses operasi gratis tanpa syarat administrasi yang berbelit.

“Yang membantu kami itu dari Yayasan Senyum Lestari dan YPPCBL Bandung. Operasi ini sudah dua kali, pertama saat usia Rahmat masih 6 bulan, dan operasi kedua pada Juni 2025. Kami sangat berterima kasih karena semua dilakukan secara gratis,” tambah sang ayah.

Potret Kehidupan Warga Dusun Gunung Kame

Kehidupan warga Dusun Gunung Kame jauh dari kata sejahtera. Sekitar 70 kepala keluarga tinggal di kawasan perbukitan yang hanya bisa ditempuh dengan jalan setapak menanjak sejauh 2 kilometer dari kawasan hotel mewah di Senggigi. Akses air bersih pun sulit.

Saat musim kemarau, warga terpaksa berjalan jauh mengambil air, karena selama ini mereka hanya mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.

Di tengah keterbatasan itu, kehadiran yayasan sosial membawa secercah harapan baru. Tidak hanya memulihkan senyum anak-anak, tetapi juga menguatkan semangat keluarga untuk tetap optimis menatap masa depan.

BACA JUGA : AKAD KLU Apresiasi Program Gowes Kamtibmas Kapolres Lombok Utara

Sehari sebelumnya, Sabtu (24/8/2025), Yayasan Senyum Lestari dan NTBCare juga mengunjungi dua anak penderita bibir sumbing di Dusun Petule, Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, yakni Ainun (4) dan Jumaril (17 hari). Keduanya akan menjalani operasi pada Oktober dan November mendatang melalui kerja sama dengan YPPCBL dan RS Yatofa Lombok Tengah.

“Tujuan kami adalah memastikan semua kebutuhan pasien terpenuhi sebelum operasi, mulai dari rumah singgah, transportasi, hingga pendampingan keluarga. Semua gratis tanpa syarat administrasi berbelit,” jelas Ketua Yayasan Senyum Lestari, Sapnah atau yang akrab disapa Ibu Sugi.

Sejak 2021, yayasan ini bersama NTBCare telah memfasilitasi lebih dari 350 operasi bibir sumbing di NTB. Setiap tahun, operasi digelar 3–4 kali dengan rata-rata 35 pasien sekali tindakan.

Harapan besar disampaikan pihak yayasan agar pemerintah daerah turut memberikan perhatian lebih, sehingga tidak ada anak Indonesia yang terhambat dalam mengakses layanan kesehatan hanya karena faktor ekonomi.

Dengan kehadiran Yayasan Senyum Lestari dan NTBCare, anak-anak seperti Rahmat, Ainun, dan Jumaril kini memiliki masa depan baru: tumbuh dengan senyum indah dan percaya diri.

REDAKSI___

Exit mobile version