Pemkab Sumbawa & NTBCare Akan Hadirkan Rumah Singgah Nyaman di Mataram, Angkat Beban Pasien Rujukan dan Keluarga

Rumah singgah dengan kondisi tidak layak di RSUP NTB yang dihuni sejumlah pasien dan keluarga pasien

Mataram, SIARPOST – Setelah sekian lama pasien rujukan dari Pulau Sumbawa harus bertahan di rumah singgah seadanya di sekitar RSUP NTB, kini harapan baru hadir.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa bekerja sama dengan NTBCare akan merealisasikan rumah singgah berfasilitas lengkap di Kota Mataram.

Rumah singgah ini dirancang untuk menampung pasien rujukan dan keluarganya yang kerap harus menjalani perawatan dalam waktu lama, bahkan hingga berbulan-bulan. Selama ini, banyak pasien terpaksa tinggal di hunian tidak layak, penuh keterbatasan, dan sering kali jauh dari kenyamanan.

BACA JUGA : Ketua Bhayangkari Lombok Utara Ajak Masyarakat Wujudkan Demokrasi Santun dan Damai

Bupati Sumbawa telah menyetujui penuh program ini dan memastikan pembangunannya segera direalisasikan.

Jika tidak ada hambatan, rumah singgah tersebut akan siap digunakan sebelum akhir tahun 2025. Uniknya, fasilitas ini juga akan dilengkapi akses Wi-Fi gratis, sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan untuk internet bagi pasien dan keluarga.

“Selama ini, penghuni rumah singgah di RSUP yang tidak layak mayoritas berasal dari Sumbawa, Dompu, dan Bima. Dengan adanya rumah singgah representatif ini, masyarakat bisa tinggal lebih nyaman dan fokus mendampingi keluarga yang sedang berobat, khususnya warga Sumbawa,” ujar pihak NTBCare, Yuni Bourhany, Sabtu (6/9/2025).

Rumah singgah tersebut diperkirakan mampu menampung sekitar 10 orang dengan sistem rolling. Setiap pasien atau keluarga akan bergantian menempati rumah sesuai kebutuhan perawatan, sehingga tidak terjadi penumpukan.

Lebih dari sekadar tempat tinggal, NTBCare juga akan menyiapkan relawan untuk membantu pasien dan keluarga. Pendampingan ini meliputi pengurusan administrasi rumah sakit hingga bantuan komunikasi, terutama bagi warga dari desa terpencil yang terkadang kesulitan berbahasa Indonesia.

BACA JUGA : Geger di Pantai Nipah KLU: Mahasiswi Asal Mataram Tewas dan Rekannya Kritis Diduga Jadi Korban Begal

“Dengan adanya rumah singgah ini, masyarakat tidak akan bingung lagi. Relawan siap membantu dari sisi administrasi sampai komunikasi, sehingga pasien dan keluarga bisa lebih tenang menjalani proses pengobatan,” ujar salah satu relawan kemanusiaan, Zulfan.

Sejauh ini, rumah singgah yang tersedia baru dari pemda Lombok Timur, Sumbawa Barat, dan Kota Bima. Dengan hadirnya fasilitas dari Pemkab Sumbawa ini, diharapkan kabupaten lain seperti Dompu, Kabupaten Bima, Lombok Tengah, dan Lombok Barat juga dapat mengikuti jejak serupa.

Rumah singgah bukan hanya sekadar tempat tinggal, melainkan titik harapan baru bagi pasien dan keluarga yang berjuang melawan penyakit dalam waktu panjang di ibu kota provinsi.

Redaksi___

Exit mobile version