Lombok Utara, SIARPOST — Perayaan Hari Guru di sekolah-sekolah Chili House tahun ini terasa berbeda. Tanpa seremoni meriah, tanpa dekorasi berlebihan, dan tanpa kewajiban membawa hadiah, Chili House memilih merayakan Hari Guru dengan cara yang justru lebih hangat: duduk bersama, makan bersama, dan saling menghargai tanpa batasan formalitas.
Di tiga lokasi berbeda—Teluk Dalam, Gili Trawangan, dan Mataram—anak-anak datang membawa makanan dari rumah. Semua kemudian berkumpul, menikmati hidangan sederhana sambil berbagi cerita. Pendiri Chili House Community, Noor Ain Hussin, Ph.D., menegaskan bahwa esensi perayaan bukan pada kado atau acara besar, melainkan pada ketulusan dan nilai kebersamaan yang ingin ditanamkan sejak dini.
“Bagi kami, apresiasi tidak harus berupa hadiah. Duduk bersama anak-anak, melihat mereka tertawa dan belajar menghargai satu sama lain—itulah hadiah yang paling indah,” ujarnya.
Para guru pun diberi ruang untuk menikmati momen lewat sesi karaoke dan bernyanyi bersama. Suasana hangat penuh tawa tercipta saat para pengajar bergantian tampil, disambut sorakan antusias dari murid-murid. Tidak ingin kalah, anak-anak juga mempersembahkan tarian dan nyanyian sebagai bentuk penghormatan paling tulus bagi para guru.
Noor Ain Hussin, Ph.D., menegaskan bahwa dalam proses mendidik, justru anak-anaklah yang sering menjadi guru dalam kehidupan. “Mereka mengajarkan kita tentang sabar, adab, dan ketulusan. Guru terbaik dalam hidup kami sebenarnya adalah anak-anak itu sendiri,” tegasnya.
Meski dirayakan dengan sederhana, perayaan ini menyuarakan pesan yang jauh lebih besar: profesi guru di Indonesia masih belum mendapat penghargaan yang layak, padahal merekalah yang membentuk karakter generasi masa depan.
“Setiap lelah, stres, bahkan air mata guru adalah bagian dari perjuangan mulia. Semoga ke depan para guru makin dihargai, dan hubungan orang tua dengan guru selalu terjaga dengan komunikasi yang baik,” tambah Noor Ain Hussin, Ph.D.
Dengan perayaan sederhana namun penuh makna ini, Chili House berharap esensi Hari Guru kembali pada nilai sebenarnya: rasa hormat, terima kasih, dan hubungan tulus antara guru dan murid.
Selamat Hari Guru bagi seluruh pendidik di Indonesia.( Niss)
