Mataram, SIAR POST – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan keseriusannya membangun aparatur yang profesional dan berintegritas melalui penerapan sistem merit dan manajemen talenta.
Komitmen ini menguat setelah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) NTB menggelar Musyawarah Perencanaan Pengembangan Kompetensi ASN yang dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN), Senin (8/12/2025) di Mataram.
Kegiatan strategis tersebut dihadiri langsung oleh Kepala BKN RI, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, serta Sekretaris Utama BKN. Kehadiran pimpinan pusat ini menandai semakin kuatnya sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam membangun kualitas ASN NTB.
Kepala BPSDM NTB, Baiq Nelly Yuniarti, menegaskan bahwa pengembangan kompetensi merupakan pondasi utama pelaksanaan sistem merit. Tanpa peningkatan kapasitas, manajemen talenta di daerah tidak akan berjalan efektif.
“Kita tidak mungkin berbicara sistem merit kalau ASN-nya belum dikembangkan kompetensinya. Karena itu musrenbang ini kami gunakan untuk menyusun daftar kebutuhan diklat yang benar-benar urgen,” tegasnya.
Musyawarah ini melibatkan pejabat daerah, mulai dari kepala BKPSDM, kepala Bappeda, asisten administrasi pembangunan, hingga perwakilan dari 10 kabupaten/kota. Keterlibatan Bappeda menjadi kunci agar penyusunan pelatihan ASN selaras dengan arah perencanaan dan penganggaran daerah.
Nelly mengungkapkan, salah satu persoalan klasik di daerah adalah penempatan ASN pada jabatan tertentu tanpa pelatihan yang mendukung tugas mereka. Akibatnya, tuntutan profesionalisme sering tidak sejalan dengan kapasitas yang dimiliki.
“Kita tidak bisa menuntut ASN bekerja profesional jika kompetensinya tidak pernah dikembangkan. Setiap daerah harus mulai serius meningkatkan kualitas SDM aparatur,” ujarnya.
Untuk pertama kalinya, NTB melaksanakan perencanaan pengembangan kompetensi yang terintegrasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Langkah ini dinilai sebagai terobosan besar dalam mempercepat reformasi birokrasi dan memperkuat budaya kerja berbasis kinerja.
BPSDM NTB juga aktif membangun jejaring dengan berbagai kementerian dan institusi pendidikan, di antaranya Politeknik Pariwisata, STAN Kementerian Keuangan, serta rencana kerja sama dengan Kementerian Pertanian.
Dengan keterbatasan fiskal, BPSDM NTB mulai mendorong transformasi pelatihan melalui Corporate University NTB. Sistem ini memungkinkan ASN belajar secara digital melalui Learning Management System (LMS) tanpa membutuhkan anggaran besar untuk pelatihan klasikal.
“Ke depan Corporate University NTB akan kami lengkapi. ASN bisa belajar kapan pun dan di mana pun, lebih efisien, dan menjangkau seluruh daerah,” kata Nelly.
Langkah Nyata Menuju ASN Berkelas Nasional
Musrenbang kompetensi ini menjadi momentum penting untuk memastikan pengembangan kapasitas aparatur berjalan terarah dan berbasis data kebutuhan jabatan. Dengan sistem merit dan manajemen talenta yang semakin kuat, NTB menargetkan terciptanya ASN berdaya saing tinggi, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.
Redaksi | SIAR POST
