Jeli Melihat Potensi Desa, Program Kampus Merdeka UTS Sasar 1 Desa Menghasilkan 1 Produk di Sumbawa

Sumbawa. SIARPOST – Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) meluncurkan program Kampus Merdeka, Selasa (12/8). Program ini akan memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengenyam pendidikan di luar kampus atau praktek lapangan menerapkan teknologi yang selama ini dipelajari.

Selain Efek positif bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu bidang study nya, program ini juga akan membantu desa-desa di Sumbawa dalam mengembangkan potensinya melalui teknologi.

“Nantinya para mahasiswa ini akan praktek lapangan membantu mengelola potensi desa agar menghasilkan satu produk unggulan dan berkualitas, atau One Village One Product,” ungkap Rektor UTS, Chairul Hudaya saat ditemui di Sumbawa, Selasa.

Dikatakannya, UTS sebagai perguruan tinggi teknologi di Sumbawa harus ikut terjun di dalam membangun Pemerintah Daerah Sumbawa.

“Inilah yang disebut UTS membumi dan mendunia. Jadi teknologi tidak hanya dibicarakan di atas tetapi teknologi ini dapat diimplementasikan kepada masyarakat di sekitar.

Oleh karena itu, melalui program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini, diharapkan kehadiran UTS dapat dirasakan manfaatnya di tengah-tengah masyarakat Sumbawa.

Program ini sama dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang rutin dilaksanakan selama dua bulan, lanjut Chairul Hudaya, tetapi ini lebih lama yaitu selama satu semester, sehingga praktek dan penyerapan ilmu lebih maksimal.

“Ada 20 desa binaan yang akan ikut pada semester depan, desa-desa ini sudah dipilih dalam rapat-rapat sebelumnya bersama anggota DPRD dan Pemda Sumbawa,” katanya.

Baca Juga : peduli-sesama-polwan-polres-lombok-tengah-laksanakan-bhakti-sosial-jelang-hut-ke-72/

Dalam prakteknya di lapangan, mahasiswa akan membantu desa dalam mengelola potensi melalui inovasi dan teknologi, namun mahasiswa tidak serta merta dilepas begitu saja, tetapi tetap dipantau dan diarahkan oleh dosen.

“Jadi ini transfer knowledge atau pengetahuan dari dosen kepada mahasiswa kemudian diaplikasikan di lapangan,” tuturnya.

Output dari kegiatan ini nantinya yaitu mahasiswa menjadi paham tentang penerapan ilmu di lapangan bukan hanya teori saja tetapi langsung praktek.

Mahasiswa juga akan mendapatkan ide-ide dan ilmu baru di lapangan yang mungkin belum didapat dari pelajaran atau teori di kampus.

“Jika potensi desa dapat digerakan dan dikelola, maka kita akan membuka ruang serta membantu dalam mempromosikan produknya,” ungkap Chairul.

baca juga : seorang-pensiun-tni-meninggal-dunia-saat-bersama-psk-di-kamar-hotel-komodo-kota-bima/

UTS juga memiliki produk-produk hasil riset dari mahasiswa dan dosen, seperti produk pakan, pupuk cair, jamur tiram, serta produk bidang IT yaitu aplikasi yang saat ini digunakan Perusda Sumbawa.

“kegiatan ini bukan Cuma UTS saja, tetapi kami didukung oleh DPRD, Bappeda dan DPMDes serta melibatkan Perusda,” katanya.

Atas dukungan dan respon dari DPRD dan pemda, ia mengucapkan terimakasih, karena program ini ke depan akan meningkatkan indeks pembangunan desa yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam program ini, pendanaannya berasal dari dana Pokir DPRD, dana dan SDM dari UTS, ada sebagian sumbangan dari mahasiswa dan program ini juga dapat didukung oleh dana desa.

“Harapannya dari program ini akan menghasilkan satu desa satu produk yang berkualitas  atau one village one product tadi,” katanya.

Ia juga meminta dukungan dari media, karena media adalah salah satu patner untuk pembangunan. “Saya apresiasi media untuk sama-sama membangun daerah di Sumbawa,” ucapnya.

Program ini akan menyentuh seluruh desa di Sumbawa, namun per semesternya hanya 20 desa yang akan menjadi desa binaan. Semester selanjutnya akan dipilih 20 desa lagi.

Menanggapi program ini, Anggota DPRD Komisi III Fraksi Hanura, Irwandy, mengapresiasi apa yang dilakukan oleh UTS dalam program Kampus Merdeka. Ia sangat mendukung program ini berjalan sampai tuntas.

Ia juga mengatakan bahwa sudah saat nya Sumbawa memiliki desa-desa yang mempunyai produk yang unggul tetapi harus ditunjang dengan teknologi seperti bidang Informasi dan Teknologi (IT).

“Teknologi ini sangat dibutuhkan, kecepatan informasi, melihat peluang pasar, atau informasi lainnya sangat maksimal jika sebuah desa melek teknologi atau IT,” katanya.

Ia mencontohkan bahwa dalam sebuah Handphone android saja memiliki banyak fitur tetapi banyak yang tidak paham cara menggunakannya.

Inilah tugas kita nanti di dalam program ini agar membantu desa jeli melihat potensinya menjadi satu produk unggulan yang bernilai ekonomis dan mengangkat desa.

Dukungan juga diberikan anggota DPRD Komisi I, Syaifullah, juga mendukung apa yang diluncurkan UTS. Ia melihat ini adalah suatu program yang bagus dan dapat meningkatkan pendapatan Asli Desa (PADes).

“Program ini harus terus kita kembangkan, kita lihat potensinya dan desa dapat menghasilkan satu produk berkualitas,” katanya di depan Rektor UTS dan para kepala desa.

Exit mobile version