Sumbawa Barat, SIARPOST – Gerakan Muda Sumbawa Barat (GERAM) dalam mempertahankan Gunung Olet Samoan yang diduga saat ini tengah di manfaatkan oleh Investor nampaknya mendapatkan sinyal menuju jalan keluar setelah melakukan hearing santai dengan Kapolres Sumbawa Barat AKBP Herman Suriyono SIK di Mapolres setempat, Kamis (3/12).
Pada kesempatan itu Kapolres mengapresiasi aksi GERAM yang tidak pernah melakukan aksi anarkis atau aksi dengan ujaran kebencian.
“Terimakasih saya ucapkan kepada rekan-rekan Muda GERAM yang selama melakukan aksi tetap menjaga ketertiban, tidak anarkis,” ujar Kapolres kala menyambut mereka di Mapolres.
Dalam sesi tanya jawab yang tersaji santai dan terbuka, Kapolres dan GERAM membuka diskusi dengan beberapa pertanyaan terkait hal ini. Geram sendiri mengakui jika laporan-laporan terkait isu izin pertambangan PT. SBM di gunung olet Samoan sudah dilaporkan oleh mereka ke Provinsi begitu juga ke Polres Sumbawa Barat.
Mereka pun menguraikan 4 (empat) point pelanggaran PT. SBM jika nantinya terbukti selama ini Perusahaan tersebut tidak mengantongi Surat Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Samoan.
Empat Point pelanggaran yang hendak dilaporkan nantinya ialah dugaan PT. SBM merusak lingkungan secara ilegal. Kemudian dalam konsensi sebanyak 24 ribu hektare Samoan tidak pernah disebutkan gunung Samoan untuk izin pertambangan dari PT. SBM.
“Adapun jika sudah mengantongi IUP, seharusnya PT. SBM melakukan sosialisasi terlebih dahulu, namun itu sama sekali tidak pernah dilakukan,” kata koordinator GERAM Aruna Wijaya.
Dan yang terakhir ialah Dugaan GERAM perihal penerbitan IUP atau Izin Usaha Pertambangan tidak sesuai Prosedur yang berlaku.
Namun itu semua belum dapat dipastikan karena Aparat Kepolisian sedang melakukan penyelidikan guna mengumpulkan bukti-bukti dan masih membutuhkan kehadiran saksi-saksi dalam penyelidikan dugaan kasus ini.
Baca juga : Galakkan Kembali Gotong Royong Di Tengah Pandemi, Babinsa Koramil 09/Utan Rhee Ajak Warga Bersihkan Jalan
“Kami berharap, pihak Kepolisian mengambil tindakan cepat, agar kegiatan pertambangan di Samoan dihentikan dahulu. Kepolisian juga harus terbuka mengenai perkembangan kasus ini karena menyangkut hajat masyarakat sumbawa Barat,” tutur Aruna.
Dari berbagai pertanyaan yang dilemparkan oleh GERAM, Kapolres langsung memberikan penjelasan secara detail langkah-langkah apa saja yang harus diambil kepolisian dalam hal ini.
Kapolres menjelaskan langkah yang akan diambil oleh pihaknya yaitu, Kapolres sudah mendisposisikan laporan GERAM terkait pertambangan di Olat Samoan kepada Reskrim dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan
Ia juga memberikan pengertian jika dalam penanganan dugaan perkara pidana tentunya penyidik masih mencari bukti riil.
“Terkait dengan dugaan pidana ini manakala di temukan dalam penyelidikan cukup bukti maka kami akan menindak lanjuti permintaan dari rekan rekan. Itu juga membutuhkan waktu karena pemeriksaan dokumen juga nanti membutuhkan ahli untuk menemukan kebenaran materil. Dan Kemudian saksi-saksi yang di butuhkan oleh penyidik kami”, tambah Kapolres melalui Paur Subbag Humas Polres Sumbawa Barat IPDA Edi Sobandi Adireja S.Sos.
Kapolres ingin, teman-teman GERAM harus faham karena ini benar membutuhkan waktu dan berharap dapat bekerja sama dengan baik selama proses penyelidikan berlangsung.
Terkait video yang di sampaikan tentang aktivitas tambang Samoan, Kapolres juga mengatakan itu bisa menjadi barang bukti petunjuk melalui hasil penyelidikan nanti.
Belum berakhir, Pemuda GERAM juga menyampaikan keinginan mereka untuk bisa dipertemukan dengan pihak PT. SBM. Namun Kapolres mengatakan jika itu bukan tupoksi kepolisian dan akan mencoba berkomunikasi dengan pihak pemerintah untuk keinginan GERAM tadi.
Selain membahas segala polemik dan Laporan tentang PT. SBM dengan Gunung samoan, Kapolres juga mengajak segenap Gerkan Muda Sumbawa Barat untuk konsisten tidak melakukan aksi anarkis, tetap menjaga kondusifitas wilayah.
Ia juga mengajak semua masyarakat tetap menjaga keamanan di lingkungan masing-masing apalagi saat ini menjelang Pilkada serentak tahun 2020.
Baca juga : Warga Tambak Sari Kembali Gelar Unras Tuntut Sertifikat Lahan Usaha Yang Dikuasai PT BHJ
Protokol Kesehatan juga mesti tetap diterapkan, tambah Kapolres, mengingat kita masih berdampingan dengan virus tersebut.
Kapolres meminta agar GERAM bisa bersama-sama menyuarakan protokol kesehatan juga kepada masyarakat sumbawa barat agar tidak lagi terdengar lagi tambahan klaster baru.
“Saya ingin berpesan kepada rekan rekan juga agar membantu kami untuk menyukseskan pilkada pada tgl 9 Desemeber 2020 mendatang. Ingat, rekan rekan boleh berbeda pilihan akan tetapi silaturrahmi harus tetap terjaga,” tutupnya.
Hadir dalam kegiatan Kapolre Sumbawa Barat AKBP HERMAN SURIYONO SIK MH, Wakapolres Sumbawa Barat Kompol Teuku Ardiansyah SH, GERAM Sumbawa Barat