Keadaan Warga Batu Rotok Pasca Kebakaran, Menanti Solusi di Tengah Bencana

Sumbawa, SIARPOST – Ratusan warga korban bencana kebakaran di Desa Batu Rotok Kecamatan BatuLanteh Kabupaten Sumbawa hingga saat ini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.

Keadaan para korban di lokasi diperparah oleh cuaca ekstrem angin dan hujan sehingga membuat para pengungsi menumpang di rumah kerabat dan tetangga di dusun lain untuk menghindari cuaca yang tidak menentu.

Sementara hunian yang diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa juga tidak bertahan lama dengan keadaan seperti saat ini.

Ketua Gabungan Relawan Forum Silaturahmi Pecinta Alam (FORSIL PA) Sumbawa Dedy Aris Septiawan saat dihubungi melalui seluler mengatakan bahwa tim nya saat ini masih bertahan di lokasi bencana sejak pasca terjadinya kebakaran tersebut. Ia menjelaskan bahwa warga terdampak masih membutuhkan bantuan hunian yang layak dan nyaman dengan mempertimbangkan letak administratif area pegunungan yang curah hujannya tinggi.

“Warga terdampak membutuhkan rumah yang cepat nyaman dan aman untuk mereka berteduh, apalagi saat ini cuaca tidak menentu hujan angin,” ungkap Dedy.

Ia mengaku bahwa tim dari Gabungan Relawan tersebut telah berada di Batu Rotok sejak tanggal 9 November 2020 dengan mengirim tim assesment yang disertai surat pemberitahuan atau diketahui oleh BPBD Sumbawa dan desa setempat.

Bahkan sehari setelahnya Gabungan Relawan ini mengirim tim untuk melakukan tanggap darurat kebakaran dan mendistribusikan bantuan dan gotong royong membersihkan puing-puing sisa kebakaran.

“Sampai saat ini kami masih berada di Batu Rotok untuk terus melakukan kegiatan bantuan kepada masyarakat terdampak,” ujarnya.

Tim relawan ini bahkan melakukan program berkelanjutan untuk membantu warga di lokasi bencana seperti memprioritaskan penerangan dengan menggunakan suport genset. Sementara infrastruktur untuk jaringan air bersih dan MCK masih terhambat akses yang cukup ekstrem dalam pendistribusiannya.

Selain itu ada hunian transisi yang dapat menjadi alternatif namun juga terhambat dan kendala besarnya yaitu sumber dana yang masih bergelut dengan birokrasi sehingga tidak dapat direalisasikan dengan cepat kepada masyarakat terdampak.

“Kami dari Gabungan Relawan FORSIL PA hingga saat ini masih bertahan untuk menumbangkan tenaga dan pikiran kami untuk membantu warga terdampak, meskipun cuaca di lokasi sangat tidak menentu dan terkadang ektream,” ungkapnya.

Ia dan tim berharap agar warga terdampak segera mendapatkan solusi penyelesaian dari kesulitan yang saat ini dirasakan oleh warga.

“Sekarang kami terus berbuat untuk masyarakat Batu Rotok, kami bersama tim Relawan Cepat Sumbawa (RCS) juga berencana dalam waktu dekat akan mendirikan dapur serbaguna berukuran 3X5 meter dengan menggunakan bahan spandek, tetapi masih dalam proses distribusi ke lokasi,” katanya.

Dedy berharap semoga apa yang dilakukan semua organisasi relawan yang membantu bencana Batu Rotok dapat membantu meringankan beban yang dirasakan oleh warga manfaatnya sebelum bantuan pemerintah daerah dan provinsi sampai di lokasi karena saat ini bantuan belum sampai karena alasan akses dan cuaca.

Exit mobile version