Kualitas Daging Sapi Dari Pakan Lamtoro Mampu Bersaing Dengan Kualitas Import

/Obrolan Ekonomi Kreatif GeKrafs NTB Episode 4 Hadirkan Owner Lamtoro Beef

Mataram, SIARPOST – Salah satu produk ekonomi kreatif pada sektor peternakan yang berkualitas adalah daging sapi lokal yang mengkonsumsi pakan Lamtoro.

Bahkan daging sapi yang sangat empuk saat disantap ini mampu bersaing dengan daging sapi import seperti beberapa jenis sapi potong dari luar negeri.

Owner Lamtoro Beef, Naufal Armanditya saat diundang pada acara Podcast Obrolan Ekonomi Kreatif yang diinisiasi oleh Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GeKrafs) NTB di Mataram bersama Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTB, Drh Khairul Akbar, Senin (27/12), mengungkapkan, bahwa daging Lamtoro Beef ini selain empuk juga rendah lemak, sehingga sehat jika dikonsumsi.

Baca Juga : Industrialisasi Sektor Peternakan NTB Terus Digenjot Dari Hulu ke Hilir

Oleh sebab itu, setelah melakukan penelitian selama kurang lebih 2 tahun, Nauval kemudian berani mengembangkan bisnis daging sapi Lamtoro Beef yang berkualitas.

“Pakan Lamtoro ini mempunyai protein sebanyak 20 persen, sementara satu ekor sapi membutuhkan sekitar 12 protein perhari. Dengan mengkonsumsi Lamtoro yang mempunyai banyak protein, sehingga daging sapi lokal ini berkualitas,” kata Nauval saat diwawancarai oleh Host Detha Marenthy.

Selain mengkonsumsi Lamtoro yang kaya akan protein. Daging sapi ini juga melalui proses yaitu pelayuan atau aging. Disimpan dalam suhu 6 sampai 10 drajad Celcius.

“Khas daging sapi Bali yang kita miliki yang menggunakan pakan Lamtoro Beef ini cukup terasa. Kita harus buktikan produk lokal sapi Bali kita tidak kalah dengan produk import,” kata Naufal yang sudah dua tahun menggeluti bisnis daging Sapi Lamtoro Beef ini.

Naufal menilai, populasi sapi di NTB sangat banyak, jika semua dikembangkan dengan pakan Lamtoro maka daging sapi potong yang mempunyai berkualitas akan didapat dari sapi lokal dan tidak lagi diimport.

“Peternak kita hanya sedikit mendapat untung dari penjualan daging sapi lokal, tetapi jika menggunakan pakan Lamtoro kami membelinya dengan harga lebih tinggi, sehingga ada nilai tambah buat para peternak” katanya.

Pada waktu bersamaan, Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTB, Drh Khairul Akbar, mengatakan, bahwa program Lamtoro Beef ini sudah lama dilakukan. Hingga dilakukan testimoni melihat kualitas daging sapi yang mengkonsumsi Lamtoro dan tidak mengkonsumsi.

Baca juga : Dinas Perkim NTB Paling Cepat Respon Keluhan Masyarakat di NTB Care

“Memang daging sapi Lamtoro Beef ini bagus, Pak Menteri Pertanian juga sudah pernah merasakan empuknya daging ini, ke depan ini kita akan terus kembangkan sehingga produk lokal kita mampu bersaing,” katanya.

Ia sepakat, sapi Bali lokal yang menggunakan pakan Lamtoro akan memberikan nilai tambah dan bersaing dengan daging import.

Ia juga mengungkapkan, Dinas Peternakan Provinsi NTB saat ini mempunyai master plan terkait dengan food estate yaitu salah satu program pemerintah pusat yang dikembangkan salah satunya pada bidang peternakan di Labangka Kabupaten Sumbawa.

“Di sana kita punya 200 hektare lahan Lamtoro dan kita lakukan penggemukan sapi-sapi lokal menggunakan pakan Lamtoro itu tadi,” tandasnya.

Exit mobile version