Eks TGUPP Anies Ungkap Fakta Sindiran Jokowi Proyek Mangkrak 6 Tahun di Jakarta

 

SIARPOST – Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Anies Baswedan, Tatak Ujiyati mengungkap fakta lain di balik sindiran Presiden Jokowi yang menyatakan proyek sodetan kali Ciliwung mangkrak selama 6 tahun.

Menurut dia, proyek sodetan kali Ciliwung justru sudah dikerjakan pada 2021. Namun bukan oleh Pemprov DKI, tapi Kementerian PUPR.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung proyek sodetan kali Ciliwung yang mangkrak selama 6 tahun. Namun akhirnya bisa ditangani dengan cepat oleh Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Proyek pun ditargetkan selesai April 2023.

Tatak pun mengunggah fakta cuitan Twitter Kementerian PUPR yang bertuliskan proyek tersebut dilanjutkan pada 2021 lalu.

Baca juga : JUM’AT CURHAT, Kapolsek KPL Tano Edukasi dan Imbau Pedagang Asongan

“Tentang proyek Sodetan Kali Ciliwung ke BKT. Apa kata Pak Presiden Jokowi vs apa kata Kementerian PUPR. Yang benar itu mangkrak 6 tahun, atau sudah dikerjakan sejak tahun 2021 ya?” tulis Tatak dalam akun Twitternya, @tatakujiyati, dikutip merdeka.com, Rabu (25/1).

Sindiran Jokowi

Tatak pun meretweet ulang cuitan resmi dari Twitter Kementerian PUPR yang menginformasikan bahwa proyek tersebut dilanjutkan sejak tahun 2021 lalu.

Sebelumnya, Jokowi meninjau proyek sodetan kali Ciliwung dan Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta, Selasa (24/1). Dia memuji kinerja Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono yang mampu menyelesaikan pembebasan lahan dengan cepat.

Jokowi menegaskan, banjir Jakarta harus diselesaikan dari hulu ke hilir. Dari hulu telah diselesaikan bendungan Ciawi dan Sukamahi. giliran Jakarta yang perlu diselesaikan yakni sodetan kali Ciliwung.

“Sebentar lagi akan selesai mungkin April Insya Allah sudah selesai sodetan Ciliwung yang sudah berhenti 6 tahun,” kata Jokowi.

Kurangi Banjir

Jokowi bercerita, dalam wakut satu setengah bulan telah selesai pembebasan lahan. Sehingga pengeboran bisa dilanjutkan kembali.

Baca juga : Tingkat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Polda NTB dan Polres Jajaran Menurun ke Zona Kuning

Dia yakin, proyek ini mampu menyelesaikan persoalan banjir di ibu kota. Setidaknya proyek sodetan ini mampu mengurangi volume air mencapai 63 meter per kubik.

“Gede sekali. Karena terowongan ini salurannya ini, kanan 3,2 meter, kiri terowongannya 3,25 meter. Sepanjang 1,3 kilometer. Kalau nanti sudah berfungsi sangat mengurangi banjir yang ada di Jakarta,” kata Jokowi.

Selanjutnya, tinggal pompa air dan normalisasi sungai-sungai di Jakarta yang harus rutin dilakukan. Ditambah pembangunan giant sea wall untuk menahan banjir rob di utara Jakarta.

Puji Heru Budi

Ihwal 6 tahun proyek tersebut mangkrak, Jokowi menegaskan, hal itu karena pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. Namun, di tangah Heru Budi semua bisa selesai dengan singkat.

“Pembebasan. Tadi saya sampaikan. Dikerjakan oleh pak gubernur Heru, saya enggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Makanya saya ke sini tadi karena sudah selesai,” tegas Jokowi.

Jokowi mengakui, persoalan banjir Jakarta belum sepenuhnya selesai. Karena masih ada beberapa proyek lagi yang perlu diselesaikan. Misalnya, giant sea wall atau tanggul laut.

“Tanggul laut dari atas belom selesai masih dari pantai ke sini belum selesai. Bukan pekerjaan yang mudah. Tapi kalau konsisten kita kerjakan akan mengurangi. Mengurangi sampai nanti akhirnya hilang (banjir),” ujar dia. (mdk)

BACA JUGA : 

Bentuk kepedulian, Babinsa Kokarlian Bersama Masyarakat Gotong Royong Mengecor Masjid

Tingkat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Polda NTB dan Polres Jajaran Menurun ke Zona Kuning

Kanwil Kemenkumham NTB Tanda Tangan Komitmen Penguatan Pembangunan Zona Integritas

Sertifikasi Halal Untuk UMKM Kini Sudah Bisa Dilakukan di Sumbawa Dengan Mudah

Exit mobile version