Antusias Warga Batubolong Lombok Barat Ikuti Acara Adat Bubur Putek, Budaya Turun Temurun

 

Lombok Barat, SIARPOST.com | Warga Dusun Batubolong Griya secara serentak menghadiri acara adat bubur putek yang bertempat di halaman Masjid Nurul Huda Dusun Batubolong Griya Desa Batulayar Barat, Ahad (30/7/2023).

Bubur Putek ini merupakan upacara adat yang diselenggarakan turun temurun setahun sekali, yakni pada bulan muharam menurut kalender hijriah atau pada bulan bubur putek menurut kalender penanggalan sasak.

Kegiatan ini akan diikuti oleh seluruh warga masyarakat dusun Batubolong Griya yang dipimpin oleh Kepala Dusun (kadus) Batubolong. Upacara ini berlangsung sehari penuh, akan ditutup dengan acara zikir dan makan bubur bersama pada malam harinya.

Baca juga : Luarbiasa! Atlet Taekwondo Tiger Maluk Borong 13 Medali di Open Turnamen Kapolres Mataram Cup

Sementara Bubur putek ini sendiri merupakan jenis makanan khas yang dibuat dengan formulasi bahan yang cukup unik bersumber dari tumbuhan umbi-umbian, rempah-rempah dan daging hewan ternak, sekitar 44 (empat puluh empat) jenis bahan yang harus terkumpul yang bersumber dari daerah sekitar.

Dimana seluruh bahan tersebut merupakan hasil tani yang disumbangkan oleh masyarakat setempat, kemudian semua bahan yang sudah terkumpul dicampur menjadi satu dan di masak dalam satu wadah secara bersamaan.

Kadus Batubolong, Muhammad Said, mengatakan bahwa upacara bubur putek ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan tali silaturahmi antara warga sekitar, selain itu pada bulan ini dianjurkan juga banyak beribadah, bersedekah dan mendekatkan diri Kepada Allah SWT.

“Harapannya melalui upacara adat seperti ini dapat berfungsi sebagai si’ar pengamalan nilai-nilai keagamaan,” kata Said menambahkan.

Perbedaan yang menonjol pada pelaksanaan upacara kali ini bahwa kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh umat muslim saja namun ada juga keterlibatan dari warga non muslim.

Baca juga : Kerap Diterjang Banjir, Warga di Bantaran Sungai Batu Layar Barat Lobar Harap Pemerintah Bangunkan Talud

Stefanus Joy Nahak salah satu umat kristen katolik yang kebetulan hadir pada saat upacara tersebut mengatakan bahwa dirinya sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan ini, dirinya mengaku merasa kagum dan apresiasi terhadap keterbukaan masyarakat Lombok dengan tidak melihat perbedaan dari sisi agama manapun, selalu menjunjung tinggi nailai toleransi, saya merasa senang mau dilibatkan dalam keguatan masyarakat seperti ini walaupun saya memiliki latarbelakang agama yang berbeda dari mayoritas masyarakat setempat, saya betah tinggal di Batubolong ini dan belum mau pindah walaupun saya punya rumah di tempat lain.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Zikrullah menambahkan bahwa dirinya mengharapkan upacara adat seperti ini seharusnya dapat dikemas sebagai ajang promosi pariwisata, apabila zaman dahulu kegiatan semacam ini hanya bertujuan untuk pengamalan nilai keagamaan namun pada periode mendatang hal ini juga dapat sebagai media promosi kepariwisataan, lanjut zikrullah mejelaskan.

Exit mobile version