Jakarta, SIARPOST | Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto disebut memiliki lahan sekitar 340 ribu hektare. Hal itu terungkap saat debat ketiga Capres di Istora Senayan Jakarta pada Minggu (7/1/2024).
Lahan ratusan hektare milik Prabowo itu disentil oleh Anies Baswedan Capres nomor urut 1 pada debat tersebut.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara soal asal muasal lahan 340 ribu hektare milik Prabowo Subianto tersebut.
Baca juga : Snack UD Lestari Lombok Barat Lebarkan Sayap ke NTT, Omzet Ratusan Juta dan Produknya Disukai
JK mengungkapan, lahan Prabowo Subianto yang dimaksud Anies Baswedan berada di wilayah Kalimantan Timur.
“Karena di debat pembicaraan di TV juga banyak yang sampaikan itu yang mengatakan bahwa lahan yang dimaksud Anies di Kalimantan yang dikuasai oleh Pak Prabowo, itu saya yang memberikan,” kata JK kepada wartawan di kediamannya Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seperti ditulis okezone.
Dia menjelaskan, saat menjabat sebagai Wapres ke-10 era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo mendatanginya dan hendak melanjutkan bisnis pabrik kertas milik pengusaha yakni Bob Hasan yang macet di salah satu bank BUMN.
“Kira-kira 10 hari setelah saya menjabat itu datang Pak Prabowo menemui saya di kantor, karena saya sudah kenal lama baik teman baik lah. Saya bilang ‘silahkan duduk Pak Jendral, ada apa ini?’ Dia ingin untuk melanjutkan bisnis, ingin membeli PT Kiani Kertas, pabrik kertas di Kalimantan itu milik dari pada Bob Hasan yang macet di bank,” ucapnya.
JK lantas menelepon pimpinan bank BUMN tersebut untuk mengecek kebenarannya. Dari pimpinan bank itulah, JK menyebut pabrik kertas itu dijual seharga ratusan juta dollar.
“Dia bilang sekarang kita mau jual 150 juta dolar dan sudah ada peminatnya dari Singapura sudah mau beli, saya bilang jangan jual ke Singapura, lebih baik dibeli oleh pengusaha nasional jangan ke asing. Saya pegang selalu prinsip gitu. ‘Boleh pak asal cash tidak boleh restrukturisasi’ pinjaman lagi dipinjamkan lagi harus cash,” ujar JK.
“Jadi di depan saya, masih ada Pak Prabowo saya sampaikan ini boleh tapi cash 150 juta dollar. Mau enggak? Mau. Jadi sekarang saya bilang setelah ini Anda pergi ke Mandiri ketemu Pak Agus, ketemu lah, deal. Saya dengar beberapa waktu kemudian maka dia bayar dan itu kemudian jadi milik Pak Prabowo pabrik itu,” tambahnya.
Seiring berjalannya waktu, JK mengatakan pabrik kertas itu membutuhkan perluasan lahan untuk menjadi hutan industri. Menurut JK, lahan itu berlokasi di Kalimantan Timur dan luasnya lebih dari 200 ribu hektare.
“Rupanya karena ini pabrik kertas maka punya lahan luas untuk menjadi hutan industri. Jadi hutan industri untuk menanam pohon untuk bahan baku pabrik kertas itulah luasnya di Penajam itu lebih 200 ribu. Saya tidak tahu anunya (HGU atau bukan), tapi biasanya pengelolaan. Itulah kenapa Pak Prabowo punya lahan seperti yang saya baca,” kata JK. (Tim)