Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif Sandiaga Uno mengunjungi sejumlah produk UMKM di acara workshop “KataKreatif” didampingi Kadis Pariwisata NTB dan PJ Bupati Lobar di Mataram, Jumat (26/4/2024). Foto : Edo
MATARAM, SIARPOST | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa tidak ada iuran pariwisata yang akan diterapkan atau dibebankan pada tiket pesawat seperti yang selama ini beredar. Karena hal itu akan menambah beban harga tiket pesawat yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
“Iuran pariwisata di tiket pesawat itu hanya kajian, di tingkat teknis sudah selesai dan ada masukan dari kemenhub ini tentunya tidak bisa dikenakan kepada masyarakat karena tidak berhubungan langsung dengan penerbangan dan membebankan masyarakat,” ujar Sandiaga Uno usai mengikuti workshop “KataKretif” di Lombok Barat, Jumat (27/4/2024).
Baca juga : Usulan Pemkab Bima Naikan Harga Jagung Jadi Rp 5 Ribu per Kg Disetujui Bapanas
Ia menegaskan tidak ada iuran pariwisata dan tidak pernah dibahas sebelumnya. Menurutnya iuran pariwisata muncul menjadi salah satu kajian dan tidak akan pernah disetujui. Bahkan kajian ini belum sampai ke tingkat Menteri apalagi Presiden.
Sebelumnya, wacana iuran pariwisata di tiket pesawat menjadi sorotan dan membuat berbagai pihak tidak setuju dengan hal tersebut. Salah satunya adalah anggota DPR RI Fraksi PKS yakni Suryadi Jaya Purnama.
Menurut kabar yang berhembus ide pungutan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan ini akan digunakan untuk mengumpulkan dana pariwisata atau Indonesia tourism fund.
Dana Abadi pariwisata tersebut rencanakan dimanfaatkan untuk tujuan promosi dalam mendukung keberlangsungan kegiatan atau event nasional yang berskala nasional dan internasional.
Baca juga : Rekrutmen Terpadu Polri 2024 Yang Transparan dan Akuntabel, Polda NTB Siapkan SDM Unggul
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif sendiri mengakui ada akan adanya rapat tersebut dan menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam kajian.
Buntut dari wacana tersebut Fraksi PKS mengkritik keras wacana menambahkan iuran pariwisata terhadap harga tiket penerbangan karena berpotensi menaikkan harga tiket pesawat yang saat ini sudah memang tinggi.***