Lombok Barat-NTB, SIAR POST | Gelombang protes mengguncang Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (30/1/2025). Ratusan warga turun ke jalan mengepung Kantor Desa Senggigi menuntut Kepala Desa Mastur, SE, segera lengser dari jabatannya.
Aksi yang dipimpin oleh Rusman Khair, S.H., bersama para koordinator lapangan M. Khudairi, SH., M. Fatoni, SH., dan H. Maskur, berlangsung dengan penuh semangat.
Sejumlah spanduk berisi tuntutan dan kecaman terhadap kinerja Kepala Desa menghiasi barisan massa yang terus meneriakkan seruan mundur.
BACA JUGA : Polisi Gerebek Kampung Rawan Narkoba di Beleka Daye Lombok Tengah, Puluhan Terduga Diamankan
Rusman, dalam orasinya mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap kepemimpinan Mastur, yang dinilai gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Warga menuding adanya dugaan ketidakterbukaan dalam pengelolaan Anggaran Dana Desa serta lemahnya pelayanan terhadap masyarakat.
“Kami warga Senggigi sangat kecewa atas kinerja bapak! Kami minta bapak mundur dari jabatan,” seru Rusman dengan lantang, diiringi riuh dukungan massa aksi.
Sorakan dukungan terus menggema. Salah satu demonstran, H. Kurnaen, memperingatkan bahwa aksi ini hanyalah awal jika tuntutan mereka tidak ditanggapi serius oleh pemerintah.
“Kalau hari ini tidak ada kejelasan, kami akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar! Kami tidak akan diam sampai suara kami didengar,” tegasnya.
Di tengah tensi yang semakin memanas, Camat Batulayar, Subayin, turun tangan untuk meredam situasi. Ia berjanji akan memediasi pertemuan antara warga dan Kepala Desa Mastur, sembari menegaskan bahwa pencopotan kepala desa bukanlah proses yang bisa dilakukan secara instan.
“Kami akan menampung aspirasi masyarakat dan meneruskannya kepada pimpinan. Keputusan ada di tangan pemerintah daerah, dan kami akan memastikan semua proses berjalan sesuai aturan,” jelas Subayin.
Namun, pernyataan tersebut belum mampu meredakan amarah warga sepenuhnya. Mereka bersikeras bahwa jika dalam waktu dekat tidak ada keputusan tegas dari pemerintah, aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar akan kembali digelar.
BACA JUGA : Penetapan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Masker Rp12 Miliar di NTB Diundur, Ada Apa?
Sementara itu, Kades Senggigi, Mastur, saat diklarifikasi media ini, Kamis (30/1/2025), mengungkapkan penyebab demo besar-besaran yang dilakukan masyarakat setempat hingga memintanya mundur dari jabatan saat ini.
Ia mengatakan, kabar dana Rp463 juta yang dimuat di media itu tidak benar adanya. Namun ada hasil audit inspektorat bahwa terdapat kekurangan laporan penggunaan dana pada tahun 2022 namun tidak sampai mencapai angka Rp200 san juta.
“Kabar Rp463 juta itu tidak benar, ada kekurangan administrasi pada laporan penggunaan dana pada tahun 2022, namun itu pekerjaan fisiknya ada, cuma administrasi nya yang kurang lengkap, sehingga jadi temuan,” Ujarnya.
Namun, ia mengaku administrasi tersebut sudah dilengkapi dan dalam tahap penyelesaian. Kurang nya administrasi tersebut karena tidak selesai nya laporan kegiatan dari PPK.
Ia juga menegaskan, dirinya tidak pernah sama sekali menggunakan atau menyelewengkan dana desa untuk kepentingan pribadi. (Feryal).