Lombok Utara, SIAR POST – Menjelang dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Rinjani pada awal Maret mendatang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lombok Utara mulai mengantisipasi potensi sampah yang dibawa turun oleh para pendaki.
Kepala DLH Lombok Utara, Rusdianto ditemui di ruangannya pada Selasa (25/3), menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Senaru untuk mengelola sampah yang ditinggalkan pendaki.
BACA JUGA : Kementerian ESDM Tegaskan Tak Berikan Izin Ke PT Amman Untuk Ekspor Konsentrat, Ini Alasannya
Salah satu langkah yang diambil adalah penempatan beberapa tempat sampah di titik-titik strategis.
“Kami terus berupaya menangani isu sampah di Rinjani. Untuk jalur Senaru, kami telah berkoordinasi dengan Pokdarwis setempat dalam pengelolaan sampah pendaki,” ujarnya.
Namun, untuk jalur turun di Torean, DLH Lombok Utara mengaku belum menerima permintaan resmi terkait pengadaan tempat sampah di kawasan tersebut.
Selain itu, DLH juga mengimbau kepada seluruh Pokdarwis lainnya, termasuk pelaku usaha dan pengelola penginapan di sekitar Rinjani, agar ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami berharap semua pihak, baik Pokdarwis maupun pelaku usaha, ikut serta dalam menjaga kebersihan agar ekosistem Rinjani tetap lestari,” tambahnya.
BACA JUGA : Polsek Maluk Turunkan Anggota Antisipasi Kemacetan Lalulintas di Titik Rawan Saat Ngabuburit
Isu sampah memang menjadi tantangan utama dalam pengelolaan kawasan Rinjani, terutama dengan meningkatnya jumlah pendaki setiap musim pendakian. Upaya kolaboratif seperti ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. ( Niss)